Perkutut jenis ini juga merupakan burung yang kuat mental dan mempunyai sifat pemberani dengan burung perkutut lain, bahkan dia juga tidak takut dengan keramaian.
Nama gendewo sabdo berasal dari bahasa Jawa gendewo yang berarti tuas panah, sedangkan sabdo adalah ucapan yang mengandung imbauan atau perintah.
Sehingga jika dimaknai secara keseluruhan, bermakna yang sangat dalam yakni sebuah perintah yang tajam dan merupakan sebuah keharusan.
Panah adalah sebuah senjata yang dapat digunakan jarak jauh dan memiliki karakter cepat dan tajam serta mematikan.
Sehingga yang menggunakan harus oleh orang yang ahli jika dipergunakan oleh seorang prajurit untuk berperang. Prajurit itu pun juga harus yang telah mumpuni.
Oleh karena itu sangat tidak tepat dipegang oleh anak kecil yang daya pikirnya belum dewasa, karena akan sangat membahayakan bagi orang lain.
Jika ditarik benang merahnya makna yang terkandung di dalamnya adalah bahwa segala perintah yang disampaikan harus dengan pertimbangan yang matang terlebih dahulu.
Dan yang diperintah pun harus orang yang telah matang dalam hidup karena perintah tersebut bersifat tajam dan mematikan sehingga tidak bisa dipegang oleh sembarang orang.
Karena anak panah yang telah terlanjur dilepaskan tidak mungkin bisa ditarik lagi, demikian pula dengan perintah yang sudah diucapkan sudah tidak bisa lagi dinetralisir.
Oleh karena itu perkutut jenis ini biasanya dipelihara oleh para pejabat dan kaum ningrat, yang memiliki kewenangan memerintah yang bersifat strategis.
Itulah makna dari nama perkutut katuranggan gendewo sabdo.(*)