Dalam tradisi Jawa, nama "perkutut tali tepung" sendiri mengandung makna yang dalam.
Tempat menyimpan beras yang disebut "tali tepung" dalam istilah tersebut melambangkan kemudahan dalam mengumpulkan harta kekayaan bagi pemiliknya.
Salah satu ciri khas yang membedakan perkutut tali tepung asli dengan yang palsu adalah adanya ules di leher hingga bagian temboloknya.
Uniknya, ules tersebut tidak pernah putus atau berubah sejak burung tersebut lahir hingga akhir hayatnya.
Baca Juga: Deretan Tablet Gaming yang Pas untuk Gamer Kelas Berat
Hal ini menjadi tanda pengenal yang sangat penting dalam membedakan keaslian perkutut tali tepung.
Dalam masyarakat Jawa, keberadaan perkutut tali tepung bukan sekadar mitos, melainkan suatu kepercayaan yang telah turun temurun dan masih dipegang teguh hingga saat ini.
Bagi mereka yang mempercayainya, kehadiran burung ini bukanlah sekadar hiasan di rumah, melainkan simbol dari harapan akan kelancaran rezeki dan kemakmuran yang akan menyertai pemiliknya.
Dengan demikian, bagi yang memeliharanya, perkutut tali tepung bukanlah sekadar burung piaraan biasa, melainkan sebuah amanah yang harus dijaga dengan baik dan dihormati.
Baca Juga: WOW! Ukurannya Bisa Mencapai 180 Cm! Ini 5 Ikan Channa Idaman Para Kolektor, Kamu Wajib Punya
Sebuah kisah mistis yang terus hidup dan melekat dalam keseharian masyarakat, membawa harapan dan keyakinan akan keberkahan yang selalu menyertai.
Merawat Perkutut Tali Tepung
Perkutut tali tepung membutuhkan perawatan yang baik agar tuahnya dapat dirasakan oleh pemiliknya. Berikut beberapa tips untuk merawat perkutut tali tepung:
- Berikan pakan yang berkualitas dan bergizi.
Baca Juga: Incaran Tukang Penyetan, Ini 4 Kecamatan Penghasil Lele Terbesar di Semarang, Mijen 342 Ton!