KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Pendangkalan di Dermaga Pelabuhan Tanjung Kendal semakin memprihatinkan. Dari kedalaman 3-5 meter kini hanya 1,8-2 meter saja akibatnya KMP Kalibodri tujuan Kendal-Kumai sering kandas saat akan bersandar dan berlayar.
Bahkan setiap kali pemberangkatan, kapal harus menunggu air laut pasang dengan ketinggan 1.0 meter. “Dibawah satu meter, kepal akan kandas dan sudah dipastikan tidak bisa berangkat,” kata Yulianto, agen tiket KMP Kalibodri.
Pihaknya kerap menyewa alat berat Backhoe untuk mendorong kapal yang kandas gar bisa berangkat. Hal itu tidak hanya sekali atau dua kali terjadi sudah sering terjadi. “Mau ga mau, karena kami juga dikomplain penumpang karena kapal tidak jadi berangkat,” tandasnya.
Kondisi tersebut sudah berlangsung lebih dari satu tahun. Ia mengaku sudah melaporkan kondisi pendangkalan kapal ke Pemerintah Kabupaten Kendal. “Jadi Kapal KMP Kalibodri baru bisa berangkat saat air laut pasang,” tegasnya.
Baca Juga: Penumpang KMP Kalibodri di Pelabuhan Kendal Membludak, Dampak Limpahan dari Tanjung Emas
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kendal, Muhammad Eko mengatakan sudah berungkali merapatkan kondisi Pelabuhan Kendal dengan Pemprov Jateng. Tapi sampai saat ini belum ada rencana untuk dilakukan pengerukan.
Menurutnya, Pelabuhan Kendal tidak hanya dangkal saja, namun pemecah ombak sudah banyak yang rusak dan jebol. Akibatnya, mempercepat pendangkalan dermaga pelabuhan.
“Terlebih pelabuhan juga berbatasan dengan Sungai Waridin, sehingga sedimentasi dari sungai banyak yang masuk ke wilayah pelabuhan,” ujarnya.
Dirinya berharap, ada bantuan dari Pemprov Jateng maupun Pemerintah Pusat untuk merevitalisasi Pelabuhan Kendal. Baik pengerukan dermaga maupun membangun dan memperbaiki pemecah ombak.