BATANG, AYOSEMARANG.COM- Agus Tri Hascaryo, seorang peneliti dari Universitas Islam Indonesia (UII), memprediksi bahwa Situs Petirtaan Balekambang di Desa Sidorejo, Kecamatan Gringsing akan mengalami kekeringan dalam waktu 10 tahun ke depan.
Situs ini memiliki sejarah yang panjang, berasal dari abad ke-9 masa Dinasti Syailendra, dan kedalamannya mencapai sekitar 1 meter.
Namun, kondisi tanah di sekitar Balekambang tidak memungkinkan untuk menyimpan air. Penurunan muka air di Situs Petirtaan Balekambang ini cukup signifikan.
Dalam lima tahun terakhir, permukaan air telah turun sekitar 30 sentimeter, sementara warga setempat melaporkan penurunan permukaan air sudah terjadi sejak tiga tahun lalu.
Baca Juga: Sehari sebelum Kepulangan, Jemaah Haji Batang Meninggal Dunia di Arab Saudi
Agus Tri Hascaryo dan timnya telah memetakan daerah tangkapan air untuk mengaliri situs Balekambang, namun kondisinya saat ini memerlukan reboisasi.
Lahan tangkapan air juga termasuk dalam peta area Proyek Strategis Nasional (PSN), yaitu Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
"Yang lebih mengkhawatirkan, sumber mata air di Balekambang saat ini hanya satu yang memiliki debit besar. Satu sumber mata air lainnya memiliki debit yang sangat kecil. Padahal, lima tahun lalu terdapat lima sumber mata air yang mengaliri situs petirtaan ini," ungkapnya.
Agus Tri Hascaryo menyebutkan mata air tersebut berasal dari patahan rekahan batuan breksi vulkanik yang mengeluarkan air, dan penelusuran lebih lanjut dilakukan di area delineasi. Akhirnya ketemu alirannya bawah tanahnya dari sekitar arah tenggara, barat daya, sampai di lembah.
Baca Juga: Program Samsat Jateng Special Untung 4x Lipat: Diskon Pajak dan Bebas Balik Nama di Batang
"Mata air terbesar yang keluar dari Balekambang ini hanya satu. yang lainnya resapan. Tahun 2019 ada 5 sampai 6. Sekarang tinggal 2, satu besar, satunya lagi kecil sekali," ucapnya.
Menurunnya debit air di situs itu juga bakal berdampak pada para petani. Saat ini sekitar 50 hektare lahan sawah dialiri situs Balekambang. Jika Balekambang kering, para petani di sana juga terancam kekeringan.
"Petirtaan ini ternyata mengaliri sawah yang sangat luas," ucapnya.
Sementara itu, Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mendukung penyelamatan situs di sana. Pihaknya akan bersama-sama dengan masyarakat, dan pihak terkait lainnya menjaga situs Balekambang tersebut.