KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Memasuki putaran keempat, Festival Pituturan Kendal yang digelar di Desa Karangsari dan Desa Tambaksari Rowosari menghadirkan Teaterikal tradisi Kalang Obong.
Tema Kalang Obong sengaja diangkat untuk menggali keunikan tradisi masyarakat Kendal melalui pagelaran budaya dan pemutaran film "Kalang Obong" karya Sineas Kendal. Ada juga pagelaran kesenian barongan, tarian kontemporer dan pemutaran film dokumenter mengenai ekskavasi candi Bototumpang karya Kabelan Koop dan karya Tim Peneliti BRIN.
Ketua Panitia, M Yusril Mirza merasa bangga dengan pertunjukan teatrikal Kalang Obong. Dirinya dapat merasakan langsung atmosfer dalam ritual yang dilaksanakan oleh Masyarakat Kalang.
"Teatrikal Kalang Obong di Festival Pituturan Kendal ini menjadi wujud nyata aksi partisipatoris dalam pelaksaan ritual di masyarakat, sehingga masyarakat dapat merasakan secara langsung atmosfer menjadi bagian dari Ritual Kalang Obong," jelasnya.
Baca Juga: Kirab Budaya Gunungan Kembar Awali Festival Pituturan Putaran 4 di Rowosari
Senada, Pamong Budaya di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Anang Yuli Ariadi merasa bangga dengan aktivitas anak muda yang nguri-uri kebudayaan daerahnya.
"Saya mewakili Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal merasa bangga atas respon teman-teman yang tergabung di Festival Pituturan Kendal. Disdikbud memiliki tanggung jawab moral untuk mengawal pergerakan semacam ini" ujarnya.
Selain itu ada juga workshop kreatif teknik pembuatan ecoprint yang diisi oleh Kelompok Ecoprint Srikandi dari Desa Purwosari Kecamatan Rowosari. Serta workshop kreatif pembuatan manik-manik yang diisi oleh Tim KKN MIT 18 UIN Walisongo Desa Tambaksari.