KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Bersepeda menuju tanah suci menjadi pengalaman yang tidak pernah dilupakan bagi Ari Amiadi warga Majalengka Jawa Barat. Perjalanan pemuda 28 tahun untuk menunaikan ibadah umroh ini, ternyata menggunakan sepeda produk asli Kabupaten Kendal.
Perjalanan dimulai dari Majalengka, Jawa Barat, pada 20 Januari 2024 dan menempuh perjalanan selama 215 hari untuk menuju kota suci Mekkah. Ariyami panggilan akrabnya, mengendarai sepeda Element Gravel FRC 38 yang merupakan produk asli Kendal dari PT Roda Maju Bahagia yang dibuat di pabrik Kawasan Industri Kendal (KIK).
Tekadnya menunaikan ibadah umroh dengan bersepeda, mendapat suport penuh. Terlebih, perjalanan tersebut merupakan gowes lanjutan setelah berkeliling Indonesia.
"Ini adalah perjalanan berkesan. Dan alhamdulillah, sekarang berkesempatan silaturrahmi ke pabrik sepeda Element di Kawasan Industri Kendal yang telah mensuport saya," ungkap Ariyami saat tiba di kantor PT Roda Maju Bahagia di KIK.
Dia menceritakan, perjalanannya menuju kota suci Mekkah tidak mudah karena banyak tantangan yang harus dihadapi seorang diri. Termasuk mengurus administrasi saat masuk ke sejumlah negara.
Dirinya juga bertarung dengan cuaca ekstrem saat melintas di wilayah Timur Tengah yang saat itu dilanda cuaca panas mencapai 45 derajat celcius. Dengan kondisi cuaca di Timur Tengah itu, Ariyami harus menempuh perjalanan saat malam hari.
Baca Juga: Bawaslu Goes to School di Kendal, Saatnya yang Muda Mengawasi
"Kalau survive di jalan itu udah ada gambaran, cuma memang cuaca jadi tantangan karena beda banget sama Indonesia," jelasnya.
Tantangan selanjutnya, Ariyami harus segera menyelesaikan perjalanan di masing-masing negara selama satu bulan. Itu karena visa kunjungan dari negara-negara yang dilewatinya hanya satu bulan.
Beban yang dibawa saat bersepeda ke Mekkah sendiri seberat 30 kilogram. Selama menempuh perjalanan Ariyami tidak mengalami kendala dengan sepedanya. Ia hanya dua kali mengganti ban luar sepeda dan lebih dari 10 ban dalam.
Meski begitu, perjalanan dari Indonesia lalu ke Singapura, Malaysia, Thailand, India, Oman, hingga Arab Saudi dilaluinya dengan aman. Saat istirahat, biasanya Ariyami memilih masjid atau SPBU sebagai tempat bersinggah. Tak jarang, ia mendapat tawaran menginap di rumah warga.
Sepanjang perjalanan, ada berbagai pengalaman yang didapat Ariyami. Yang paling berkesan, saat berada di wilayah Sha'am, Rash Al Khaimah, Uni Emirat Arab.
"Di sana wilayah yang paling jarang dikunjungi turis. Jadi saat saya sampai di Sha'am, tersebar kabar kalau ada pesepeda dari Indonesia yang datang. Makanya saya dapat perlakuan istimewa di sana," ceritanya.
Ariyami mengatakan, perlakuan istimewa itu berupa penyambutan dari kerajaan. Ia juga mendapat perjamuan makan bersama. Bahkan, ia diberi penghormatan cium hidung.