KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Ketergantuan petani akan pupuk kimia mulai dikurangi dengan memaksimalkan penggunakan pupuk murah dan alami. Hal ini disampaikan salah satu anggota DPC Tani Merdeka Kendal yang mengikuti pelatihan pupuk nusantara di NTT.
Nur Azis menjelaskan, dalam pelatihan di NTT petani diubah mindset tentang dunia pertanian yang selama ini kita ketergantungan kepada pupuk kimia pestisida kimia. Karena ini memakan biaya hidup tinggi dan ternyata pertanian tidak menggunakan pupuk kimia artinya menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar kita itu ternyata bisa dilakukan dan murah.
"Disana sudah dipraktekkan, kita melihat langsung apa yang ditanam mereka dengan apa mereka memupuk dan hasilnya ternyata juga tidak kalah dengan menggunakan pupuk pabrikan,” katanya.
Selama 2 minggu mengikuti pelatihan diberi keyakinan yang lebih, bahwa ternyata pupuk itu tidak harus dengan pupuk pabrikan dengan daun-daun sekitar cukup dan hasilnya ternyata luar biasa.
Nur Azis mengikuti pelatihan periode pertama bersama 34 orang perwakilan per Kabupaten di Jawa Tengah. "Harapannya di seluruh Indonesia metode Nusantara ini bisa diimplementasikan di semua daerah, termasuk kita diutus untuk audiensi ke wilayahnya Kabupaten masing-masing," pungkas Azis.
Baca Juga: Libatkan Petani untuk Perbaiki Jaringan Irigasi di Desa Kaliayu Cepiring
Sementara itu Ketua DPC Tani Merdeka Kabupaten Kendal, Rozikin saat audiensi dengan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal mengatakan tujuannya peningkatan swasembada pangan yang ada di Kabupaten Kendal.
Dikatakan nantinya bersama dinas ini bisa kolaborasi terkait pressing course pupuk itu sendiri. ”Alhamdulillah dengan pupuk Nusantara ini mengurangi dari limbah berbahaya menjadi limbah yang baik terhadap lingkungan, dan juga di perikanan kita praktekkan kita sudah buat sampel dari limbah kita kasih pupuk Nusantara ini kembali ke non limbah lagi. Tentunya ada manfaatnya terkait alam sekitar di perikanan itu sendiri,” terangnya.
Sementara Kepala Dispertan Kabupaten Kendal, Pandu Rapriat Rogojati mengatakan masalah pertanian ini tidak hanya tugas dinas saja tetapi banyak kelompok masyarakat yang terlibat untuk sama-sama bisa bersinergi.
"Kita samakan visi misi untuk meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah Kabupaten Kendal, tentunya ada support program juga dari mereka yang diharapkan untuk petani di Kabupaten Kendal," ujarnya.
Pandu, menambahkan ada hal yang menarik dari audiensi tadi bahwa sistem pertahanan kita ini adalah selama ini yang ada adalah mindset masih pupuk bersubsidi ternyata yang mereka sampaikan dari yang mendapatkan pelatihan di DPC Tani Merdeka kita harus mulai mengurangi pupuk kimia dalam rangka untuk efisiensi biaya produksi, untuk pengembalian kesuburan tanah.
"Untuk saat ini memang kesuburan tanah kita sangat minim, karena memang aplikasi penggunaan pupuk kimia pestisida ini lama-kelamaan dampaknya memang luar biasa buruk. Secara signifikan bukan meningkatkan hasil tetapi juga tanah kita sudah jenuh dengan resiko pupuk kimia dan pestisida," ungkapnya.