umum

Jejak Karya Mangunwijaya di SCU, Perkuat Momentum Pendorong Romo Mangun Sebagai Pahlawan Nasional

Senin, 25 November 2024 | 18:12 WIB
Seminar dengan tema “Jejak Karya Mangunwijaya” di Theater Thomas Aquinas, Kampus 1 SCU Bendan, Senin 25 November 2024. (dok SCU.)


SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Soegijapranata Catholic University (SCU) sukses menggelar seminar dan pameran foto “Jejak Karya Mangunwijaya” di Kampus 1 SCU Bendan pada 18-25 November 2024. Puncak acara diisi seminar pada Senin 25 November 2024 dengan tema “Jejak Karya Mangunwijaya” di Theater Thomas Aquinas, Kampus 1 SCU Bendan.

Seminar ini mengangkat 3 tema utama: arsitektur; pendidikan, serta; kemanusiaan yang sangat melekat dengan Rm. Mangunwijaya. Berbagai narasumber dari berbagai kalangan dihadirkan pada seminar ini.

Budayawan Mohammad Sobary yang menjadi salah satu pembicara melihat Romo Mangun sebagai seorang yang multi tema. Romo Mangun adalah seorang rohaniwan, arsitek, budayawan, sastrawan, mantan tentara pelajar, dosen, pedagog, aktivis, dan pembela kaum marginal.

Baca Juga: Tragis, Siswa SMK Ditembak Oknum Polisi di Semarang hingga Tewas

Sobary sendri merupakan salah satu tokoh yang dekat sosok Romo Mangun. Romo Mangun meninggal dunia saat menjadi pembicara dalam sebuah seminar di Jakarta. Saat itu, Romo Mangun dan Sobary menjadi pembicara. Secara tiba-tiba, tubuh Romo Mangun terkulai di pangkuan Sobary.

Ketua PP-25 Panitia Peringatan 25 tahun Wafatnya Romo Mangun Agustinus Kunarwoko didampingi Rektor SCU Dr. Ferdinandus Hindiarto, S.Psi., M.Si salah satu yang mengemuka dalam momen ini adalah adanya usulan kuat untuk mengajukan Rm. YB. Mangunwijaya atau Romo Mangun sebagai Pahlawan Nasional. Berbagai tahap telah ditempuh termasuk pembuatan buku biografi yang akan dilaunching pada Februari 2025 mendatang.

''Bahkan Sri Sultan Hamengkubuwana X berkenan memberikan kata pengantar dalam buku yang kini masih proses penulisan tersebut,'' ungkap Agustinus Kunarwoko usai acara.

Dalam sarasehan tersebut juga terkuak beberapa alasan mengapa Romo Mangun layak diusulkan sebagai pahlawan nasional. Pertama, Romo Mangun adalah pejuang kemanusiaan sejati dengan prinsip humanisme yang kuat. Kedua, konsep teologi Romo Mangun selalu berangkat dari realitas hidup, bukan hanya dari teks. Ketiga, Romo Mangun membawa Gereja lebih dekat kepada orang-orang kecil. Keempat, Romo Mangun mengajarkan bahwa beriman harus praksis, bukan hanya teoretik.

''Pemikiran dan tindakan Romo Mangun sangat relevan dengan kondisi Indonesia saat ini dan di masa depan. Usulan untuk menjadikannya sebagai pahlawan nasional merupakan langkah penting dalam menghargai warisan dan perjuangannya bagi kemanusiaan dan keadilan sosial di Indonesia,'' ungkap Agustinus Kunarwoko yang juga satu almamater dengan Romo Mangun.

Nilai kemanusiaan sangat tercermin dari kisah Romo Mangunwijaya saat melakukan penataan ulang Kawasan Kali Code Yogyakarta yang saat itu warganya berencana digusur oleh Presiden Soeharto. Romo Mangunwijaya berhasil menciptakan pemukiman yang layak dan tetap mempertahankan budaya lokal, tanpa menggusur masyarakat marjinal di sana.

“Kali Code menjadi contoh keberhasilan arsitektur yang berpihak pada manusia, di mana aspek lingkungan, budaya, dan kemanusiaan tetap terjaga. Itu adalah bentuk nyata dari arsitektur yang berpihak pada manusia,” ungkap Rektor SCU Dr. Ferdinandus Hindiarto.

Baca Juga: Pengamat Transportasi Soroti Kecelakan Karambol di Tanjakan Silayur Semarang, Perlu Perhatian Pemerintah dan Aparat

Romo Mangunwijaya juga mendedikasikan dirinya dalam dunia pendidikan melalui SD Eksperimental Mangunan, Berdiri dalam naungan Yayasan Dinamika Edukasi Dasar (DED), sekolah ini berangkat dari kritik Romo Mangunwijaya terhadap sistem pendidikan konvesional yang terlalu kaku dan seragam. Sekolah tersebut menggunakan kurikulum “pohon” khas Rm. Mangunwijaya, di mana “akar”-nya merupakan geografi, sedangkan mata pelajaran lainnya ditempatkan sebagai “daun.”

Dalam event di SCU Semarang tersebut juga digelar pameran menampilkan foto bangunan arsitektur karya Romo YB Mangunwijaya. Beberapa di antaranya seperti Gereja St. Maria Assumpta Klaten dan Gereja St. Maria Fatma Sragen. ***

 

Tags

Terkini

Kemenimipas Teken MoU dengan Delapan Lembaga Negara

Rabu, 19 November 2025 | 21:03 WIB