SEMARANG, AYOSEMARANG.COM- Mahasiswa Program Studi Arsitektur Unika Soegijapranata Semarang atau Soegijapranata Catholic University (SCU) berhasil meraih juara 1 dalam ajang ''Sayembara Desain Bangunan Gedung Hijau Kantor Kelurahan Bulu Lor''. Sayembara itu diselenggarakan Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang.
Tim mahasiswa pemenang sayembara tersebut terdiri Muhammad Nasikh, Jason Federico Irawan, Giovanny Septifilea Purnomo dan Maulana Andika Ramadhan. Adapun sebagai dosen pendamping adalah Gustav Anandhita ST MT. Tim SCU ini berhasil menjadi juara setelah meraih nilai tertinggi dengan menyisihkan 150 tim peserta dari berbagai kampus dan elemen di Indonesia.
Dosen pendamping Gustav Anandhita ST MT menjelaskan latar belakang digelarnya lomba yakni Kota Semarang menjadi salah satu dari 3 kota di Indonesia yang mengaplikasikan green building. Maka penerapan green building di Kota Semarang nantinya dapat menjadi contoh bagi daerah lain.
''Kami mendukung setiap program pemerintah khususnya untuk penerapan bangunan hijau atau ramah lingkungan. Oleh karena itu, kami men-support para mahasiswa arsitektur agar memunculkan ide kreatifnya dan menuangkan dengan mengikuti lomba ini,'' jelasnya dalam temu wartawan di Kampus SCU Bendan, Semarang, Senin 14 Oktober 2024.
Menurut Gustav yang merangkum pernyataan para juri saat proses penilaian, tim SCU Semarang berhasil menarik perhatian para juri karena dapat menerapkan prinsip gedung hijau secara komplit dari berbagai aspek. Baik aspek ramah lingkungan, kemudian tampilan bangunan yang tetap cantik namun tetap menunjukkan bahwa bangunan tersebut adalah sebuah gedung pemerintahan.
Sebab, biasanya bangunan hijau umumnya berbentuk kaku dan tidak menarik. ''Nah desain dari mahasiswa SCU ini dinilai menjadi pilihan sebuah bangunan dengan memiliki fungsi sebagai kantor pemerintahan namun tetap nampak cantik dipandang,'' ungkapnya.
Salah satu tim peserta lomba, Maulana Andika Ramadhan mahasiswa semester 5 Program Studi Arsitektur Unika Soegijapranata Semarang mengungkapkan, dalam membuat desain, tim mempertimbangkan energi saving dari berbagai sisi, namun dengan mempertimbangkan estetika.
''Selama ini masyarakat masih memiliki anggapan bahwa bangunan hijau belum mempertimbangkan keindahan, dan hanya fokus pada bangunan ramah lingkungan. Anggapan ini kami tepis dengan membuat desain bangunan yang indah tetapi ramah lingkungan,'' ungkapnya.
Dalam desain yang dibuat, semua bangunan dirancang menggunakan bahan ramah lingkungan. Bahkan bangunan ini dirancang tanpa adanya pendingin ruangan atau AC namun melalui sirkulasi udara. Litriknya juga dirancang menggunakan panel surya sehingga menekan penggunaan tenaga listrik dari PLN. ***