umum

BI Jateng Gelar JMF2 di Semarang, Lahirkan Wirausaha di Bidang Wastra

Senin, 2 Desember 2024 | 20:31 WIB
Bank Indonesia (BI) Jateng menggelar Jateng Modest Fashion Future (JMF2) di BBVP Semarang, Senin 2 Desember 2024. (Arri widiarto.)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Bank Indonesia (BI)8 Jateng menggelar Jateng Modest Fashion Future (JMF2) di BBVP Semarang, Senin 2 Desember 2024.

JMF2 ini adalah program berkelanjutan yang di inisiasi oleh BI Jateng untuk dijadikan sebagai platform etalase atau rumah bernaung bagi designer , fashion preneur dan UMKM wastra dalam mengembangkan industri fashion busana muslim Indonesia serta membantu pemerintah untuk mendorong mewujudkan Indonesia sebagai salah satu pusat busana muslim dunia melalui Ready To Wear Craft Fashion yang berbasis sustainable fashion.

Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng Ndari Surjaningsih menyampaikan modest fashion sudah jadi perhatian bagi Bank Indonesia karena sejalan dengan dukungan BI untuk mengembangkan ekonomi syariah.

Lebih detail Ndari menjelaskan, cita-cita dari ekonomi syariah menjadikan Indonesia sebagai Halal Center. Halal center ini tidak hanya makanan tapi juga fashion. Maka dari itu, Indonesia banyak yang muslim. Dan banyak orang-orang yang memang memiliki fashion yang bagus untuk desain-desain.

Baca Juga: Para Pelari Merasakan Pelayanan Kelas Dunia di Bank Jateng Borobudur Marathon 2024

"Sehingga ini menjadi dasar yang tinggi untuk Indonesia terutama juga Jawa Tengah untuk bisa menumbuhkan wirausaha muda yang kemudin bisa mengembangkan modis fashion tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar. negeri juga," paparnya.

Sementara dari Ina Apriyono, sebagai Direktur Nova Akademi atau penyelenggara menyampaikan, acara ini merupakan kegelisahan untuk melahirkan entrepeneur muda terutama di bidang wastra.

Wastra adalah nama lain untuk menyebut kain tradisional Indonesia. Indonesia punya empat Wastra atau kain tradisional yang sudah mendunia,yaitu kain batik, kain ikat, kain songket dan kain tenun.

Maka dari itu dia mencoba membuat pelatihan dan didukung oleh Bank Indonesia.

"Jadi selama 6 bulan kami mengadakan pelatihan. Ada beberapa tahapan, lalu pemrotetan, dan bimbingan yang continue. Alhamdulillah hari ini mendapatkan apresiasi dari masyarakat umum maupun dari Bank Indonesia," ungkapnya.

Setelah melakukan pelatihan menurut Ina hasilnya bagus. Hal itu berbeda jauh dari saat kali pertama para peserta datang yang bahkan masih gagap internet.

Kemudian mereka bisa belajar kami bisa berhubungaan secara intens melalui media. Menurutnya hasilnya bagus.

Pelatihan ini dibuka untuk anak SMK, ada yang wastra khusus mereka yang sudah menghasilkan batik dan mengolahnya menjadi baju.

Lalu perkategori ada 10 peserta yang terdiri dari 4 bagian A,B,C dan D.

Halaman:

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB