BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Di balik keterbatasan fisik dan mental, sekelompok siswa Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Batang membuktikan bahwa semangat dan kreativitas mereka tak terbendung.
Dalam gelaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bertema "Gaya Hidup Berkelanjutan", mereka tampil memukau, mengubah pandangan konvensional tentang anak berkebutuhan khusus.
Ruangan penuh warna di SLBN Batang berbicara lebih dari sekadar kata-kata. Di sini, setiap stand wirausaha adalah miniatur mimpi yang diwujudkan, hasil kolaborasi apik antara anak-anak luar biasa dan orang tua mereka yang penuh dedikasi.
Baca Juga: PKD Batang Hidupkan Kembali Musik Keroncong, Prajanada Curi Perhatian Penonton
"Kami ingin memaksimalkan kemampuan setiap anak sesuai bakat, minat, dan usianya," ujar Stephanus Widyatmoko, Plt Kepala SLBN Batang, selasa 3 Desember 2024.
"Kemandirian adalah kunci utama. Bagi yang bisa bekerja, mari bekerja. Bagi yang membutuhkan bantuan, mari kita bantu mereka menolong diri sendiri."
Bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional, acara ini lebih dari sekadar pameran. Ini adalah pernyataan nyata tentang inklusi, keberlanjutan, dan penghargaan terhadap setiap potensi manusia.
Para siswa menunjukkan keahlian memasak, membuat produk kreatif, dan tampil dalam pentas seni.
Baca Juga: Bocoran UMK Jawa Tengah 2025! Boyolali, Klaten, Sukoharjo Jadi Rp2,3 Juta Jika Naik 6,5 Persen
Mereka memulai gerakan lingkungan dengan mempraktikkan pemilahan sampah—membedakan antara sampah organik dan anorganik—sebuah langkah kecil namun bermakna menuju masa depan hijau.
Stephanus berharap kegiatan ini dapat menciptakan budaya peduli lingkungan dan memberdayakan setiap individu, tanpa terkecuali.
"Harapan kami sederhana: anak-anak SLB bisa berdaya, berkarya, dan menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang," tegasnya.