SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Usai geger karena disetubuhi gurunya, siswa SMP di Grobogan mengalami trauma. Untuk mengatasi rasa traumanya tersebut, korban pindah ke pondok pesantren untuk melanjutkan pendidikan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kuasa hukum korban, Hernawan dalam keterangan, Kamis 9 Januari 2024.
Hernawan menyampaikan korban mengalami dua kejadian yaitu persetubuhan dan penganiayaan. Dari informasi yang dia dapat, korban menjadi linglung sehingga tidak meneruskan sekolah di tempat semula.
"Kondisi anak syok kayak linglung. Tidak teruskan sekolah di sana, dia trauma. Sekitar enam bulanan ini. Sejak kejadian dipukuli itu," kata Hernawan.
Baca Juga: Kronologi Siswa SMP Diajak Mesum Guru di Grobogan, Sempat Disembunyikan di Rumah
Lebih lanjut Hernawan menjelaskan sekitar dua tahun korban yang kini kelas 9 SMP itu melayani bu gurunya berinisial ST (35). Setidaknya 10 kali mereka berhubungan badan.
"10 kali dalam kurun waktu dua tahun dari kelas 8," ujar Hernawan.
Selama diajak hubungan, pelaku mengiming-imingu korban dengan uang dan pakaian baru.
"Dia mengiming-imingi kalau kamu 'ini' tak kasih duit, tak belikan baju, jaket. Untuk nilai, iya seperti itu," imbuhnya.
Baca Juga: Guru Ajak Siswa SMP Mesum di Grobogan, Berawal dari Curhat Masalah Keluarga
Sebelum ramai, Hernawan membeberkan sempat ada penggerebekan di rumah ST sehingga aksi bejat itu terbongkar. Pihak keluarga memang belum lapor polisi dan hanya ke pihak dusun saja,
"Tidak dilaporkan ke polisi saat grebegan. Cuma ke kepala Dusun waktu itu," ujarnya.
Setelah penggrebekan itu terjadi kasus penganiayaan. Saat itu korban berada di rumah ST sendirian. Ayah ST yang berada di sekitar rumah terkejut mendengar ada suara batuk di dalam rumah padahal anaknya sedang pergi.
"Dia dipukuli orangtua si pelaku (ST pelaku pencabulan). Jadi ketahuan di kamar, ada suara orang batuk. Orangtua pelaku dobrak pintu terus anak itu dipukuli," ujarnya.