regional

Sampah Akibat Banjir Patebon Capai 1.000 Ton, DLH Targetkan Sebulan Baru Selesai

Rabu, 29 Januari 2025 | 19:09 WIB
Tumpukan sampah bekas banjir di desa Kebonharjo Patebon menunggu diangkut. (edi prayitno/kontributor kendal)

KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Sampah akibat dari bencana banjir jebolnya tanggul Kali Bodri diperkirakan mencapai 1.000 ton. Upaya pembersihan sampah ini ditargetkan baru selesai dalam sebulan kedepan.

Pemerintah Kabupaten Kendal masih mengerahkan petugas dari instansi terkait, untuk membersihkan sampah-sampah dan lumpur banjir terutama di pemukiman warga. Pemkab Kendal menerjunkan 4 alat berat dan 15 truk sampah setiap harinya, untuk mengangkut sampah. 

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan, Limbah B3 dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kendal, Luqni Kaharudin mengungkapkan, hingga saat ini setidaknya ada sekitar 450 ton sampah yang sudah teratasi oleh DLH Kendal.

"Sementara ini baru sekitar 450 ton yang teratasi. Kalau sampahnya itu disana bisa sekitar 1.000 ton lebih," ungkapnya ditemui Rabu 29 Januari 2025.

Dikatakan,  penanganan sampah dan lumpur banjir di Desa Kebonharjo ini dapat diselesaikan dengan estimasi waktu sekitar 30 hari pasca banjir.

"Kalau kita menargetkan selesai maksimal 30 hari pasca bencana, karena sampahnya macam-macam. Ada sampah tumah tangga, domestik, sampah perabotan, kasur-kasur," terangnya.

Baca Juga: Warga ingin Sampah dan Lumpur Bekas Banjir di Patebon Segera Dibersihkan

Diakui, saat ini para petugas terkendala terkait persoalan keterbatasan tempat pembuangan sampah banjir ini.

"Kalau armada Alhamdulillah kita dibantu beberapa penambang, Kodim, PUPR dan lainnya," beber Luqni.

Ditambahkan, saat ini sampah banjir yang semula dibuang ke TPA Jatirejo Ngampel telah dialihkan area eks tanah bengkok Kades Kebonharjo Kecamatan Patebon yang berlokasi di jalan Perumahan Permata Kebonharjo.

"Di Jatirejo itu kemarin cuma satu hari aja. Kemudian setelah Bupati dan Sekda survei, akhirnya disepakati bersama sampah banjir dibuang di Kebonharjo. Dan ini lokasi terdekat dari pada dibuang di TPA Darupono kejauhan. Sehingga sampah banjir bisa cepat tertangani," pungkasnya.

Sementara, salah seorang warga Desa Kebonharjo, Arif mengatakan, ketinggian lumpur saat ini masih sekitar 40 hingga 50 sentimeter. 

Dirinya berharap ada percepatan penanganan pasca banjir, serta bantuan bagi rumah yang roboh. 

"Percepatan penanganan pasca banjir terutama yang masih terdampak lumpur di 3 RT, perkuat lagi tanggul yang jebol, bantuan bagi rumah yang roboh, sama sampah yang masih berserakan belum keangkut," harapnya.

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB