KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, dr. Raja Faisal Manganju Sitorus mendukung proses naturalisasi pemain sepak bola untuk memperkuat Tim Nasional Indonesia, baik di level U-20 maupun senior.
Dikatakan dukungan tersebut disampaikan Raja Faisal dalam rapat bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta PSSI di Komisi XIII DPR RI. Dirinya menyoroti pentingnya kebijakan ini dalam meningkatkan daya saing timnas di kancah internasional.
“Salah satu agenda yang dibahas adalah proses naturalisasi tiga pemain keturunan yang sedang dipersiapkan untuk bergabung dengan Timnas Indonesia, yaitu Ole Romeny, Tim Geypens, dan Dion Markx,” katanya Senin 3 Februari 2025.
Menurutnya ketiga pemain ini dinilai memiliki kualitas yang dapat memberikan dampak positif bagi skuad Garuda, sejalan dengan strategi jangka panjang penguatan tim nasional.
Baca Juga: Tiga Siswa ASTI Masuk TC Timnas Indonesia, Seorang Diantaranya dari Kendal
Raja Faisal menekankan bahwa naturalisasi harus dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan tim, kualitas pemain, serta komitmen mereka untuk membela Merah Putih.
“Kami di Komisi XIII tentu mendukung langkah ini, asalkan prosesnya transparan dan berorientasi pada kepentingan sepak bola nasional. Naturalisasi bukan hanya soal teknis, tetapi juga soal kebanggaan dan dedikasi pemain terhadap Indonesia,” imbuhnya.
Selain itu, dalam diskusi dengan Kemenpora dan PSSI, disoroti pentingnya pembinaan pemain muda lokal agar naturalisasi tidak menjadi satu-satunya solusi jangka panjang.
“Kita harus tetap membangun ekosistem sepak bola yang baik, mulai dari kompetisi usia dini hingga infrastruktur yang memadai, sehingga ke depan Timnas Indonesia bisa lebih kompetitif dengan mayoritas pemain lokal,” tambah Raja Faisal.
Komisi XIII DPR RI akan terus mengawal proses naturalisasi ini agar berjalan sesuai regulasi dan kepentingan nasional. Raja Faisal berharap dengan masuknya pemain-pemain berkualitas, Timnas Indonesia dapat meraih prestasi lebih tinggi di level Asia maupun dunia.