KENDAL, AYOSEMARANG.COM - - Endapan lumpur dan sedimentasi di dermaga Pelabuhan Penyeberangan Kendal yang ada di Kaliwungu kondisinya kian memperihatinkan.
Sedimentasi kian parah karena hingga kini tidak dilakukan pengerukan, bahkan KMP Kalibodri dan kapal lainnya tidak bisa bersandar karena kandas.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kendal, Muhammad Eko membenarkan jika kondisi pelabuhan sedimentasinya sangat parah.
"Iya memang sekarang sendimentasi ya sangat parah," jawab Eko.
Dikatakan, akibat tumpukan sedimentasi yang tinggi tersebut membuat kedalaman kolam Pelabuhan Kendal saat ini hanya berkisar di angka 3,8 meter.
Padahal standart untuk pelabuhan penyeberangan saat air laut tidak pasang adalah 4 sampai 6 meter.
diungkapkan, dengan kondisi seperti itu pihaknya beberapa waktu lalu telah mengajukan usulan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk dilakukan pengerukan, namun hingga saat ini belum mendapatkan respon.
"Pengerukan itu kewenangannya pemerintah pusat. Pengerukan itu biayanya juga besar," ungkapnya.
Baca Juga: KMP Kalibodri Tidak Lagi Sandar di Pelabuhan Kendal, Begini Kondisi Pelabuhan Sekarang
Selain itu, ia juga mengungkapkan kondisi breakwater (pemecah ombak) yang ada di Pelabuhan Kendal banyak yang sudah rusak. Rusaknya breakwater ini menurutnya juga turut menjadi pemicu cepatnya proses pendangkalan.
"Sampai dengan saat ini belum ada alokasi perbaikan breakwater, karena keterbatasan anggaran," terangnya.
Eko berharap pemerintah pusat bisa segera melakukan pengerukan agar aktivitas di Pelabuhan Kendal kembali berjalan normal.
Kondisi dermaga pelabuhan Kendal yang dangkal karena sedimentasi ini memaksa kapal yang biasanya melayani penyeberangan Kendal-Kumai kini tidak lagi terlihat.
KMP Kalibodri memilih untuk tidak lagi bersandar di Pelabuhan Kendal, sementara rencana kapal pengganti hingga kini juga belum bisa dipastikan kapan akan melayani kembali penyeberangan rute Kendal-Kumai.