Kegiatan bazar ini juga berkolaborasi dengan Bank Sampah Induk (BSI) Kendal dan juga Dinas Kependudukan. dan Catatan Sipil (Disdukcapil) untuk pelayanan adminduk di Kompleks Rusunawa.
Nunuk Sarah Zenubia Ketua BSI Kendal menyampaikan pada dasarnya setiap orang adalah produsen sampah.
Setidaknya satu orang memproduksi sampah minimal 0.5 kg per hari.
“Mereka tidak hanya memproduksi, tapi harus memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikannya. Penyelesaian yang bijak inilah yang harus kita tekankan,” tegasnya.
Diakuinya, sampah di Kab Kendal per hari mencapai 170 ton dan baru dapat diselesaikan sebesar 41%.
Komposisi sampah terbanyak adalah organik dan sisa makanan, kedua adalah sampah plastik yang meningkat dalam 20 tahun terakhir.
“Kenaikan sampah plastik karena dipicu peningkatan jumlah penduduk ,pola produksi menghasilkan produk plastik dan pola konsumsi masyarakat yang mengkonsumsi barang dari bahan plastik,” jelasnya.
Sampah plastik banyak tertimbun di TPA, dibakar secara terbuka dan terbuang ke lingkungan. Jika tidak ada upaya yang serius, sampah plastik mengancam kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat.
“Disinilah membutuhkan kesadaran baru dan penting sekali menggeser paradigma lama tentang pengelolaan sampah yang sebenarnya sudah berubah. Konsep lama adalah kumpul, angkut, dan buang dan bertumpu di TPA yg menjadikan TPA overload dan berpotensi menambah pemanasan global,” pungkasnya.