regional

Pedagang Gerabah Raup Untung di Tradisi Syawalan Kaliwungu

Selasa, 8 April 2025 | 15:18 WIB
Pedagang gerabah yang setiap tradisi syawalan kaliwungu selalu berjualan sepanjang jalan. (edi prayitno/kontributor kendal)

KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Tradsi Syawalan di Kaliwungu selalu dipadati peziarah dari berbagai daerah. Tidak hanya dari Kabupaten Kendal, warga dari kota sekitar juga berdatangan untuk ziarah ke makam auliya di komplek makam jabal di Protomulyo Kaliwungu.

Tradisi syawalan sendiri bukan sekadar ziarah saja,  di sisi lain momen ini juga membawa berkah ekonomi terutama bagi para pedagang musiman.

Sepanjang jalan didepan Lapangan Brimob Plantaran hingga area Alun-alun Kaliwungu dipadati ratusan pedagang yang menjajakan berbagai kerajinan tangan dan kuliner khas. Menurut Suprapto, pedagang gerabah asal Semarangmengaku, syawalan menjadi ajang tahunan yang selalu ditunggu.

Dirinya  menjual berbagai mainan anak-anak yang dibuat dari tanah liat, kayu seperti mobil-mobilan,  topeng monyet serta celengan berbentuk sapi, macan dan kuda.

“Sudah tradisi setelah berjualan di Semarang di tradisi Dugderan sebelum puasa biasanya jualan di Kaliwungu di tradisi Syawalan,” katanya.

Baca Juga: Syawalan Boja, Gunungan Hasil Bumi jadi Rebutan Warga di Depan Makan Nyi Dapu

Sementara itu Nur Hartatik, pedagang lainnya menjelaskan bahwa harga dagangannya bervariasi mulai dari Rp 2.500 hingga Rp 3.000. Dirinya menjual aneka gerabah seperti vas bunga lengkap dengan bunga dan daun hiasnya, hingga mainan anak-anak.

Sedangkan salah satu pembeli, Kenes memilih celengan berbentuk macan karena menurutnya unik dan bisa juga digunakan sebagai hiasan di rumah. “Beli celengan berbentuk macan kayaknya unik saja dan bisa untuk menabung,” ungkapnya.

Selain ziarah dan berbelanja,  warga yang membawa anak-anak juga dimanjakan dengan berbagai wahana hiburan seperti komedi putar dan permainan tradisional lainnya. Tak heran jika kawasan hiburan menjadi tujuan utama bagi keluarga dengan anak kecil.
Tradisi syawalan di Kaliwungu tak hanya menjadi simbol silaturahmi spiritual, tetapi juga momentum perputaran ekonomi rakyat. Sebuah perpaduan antara nilai religious, budaya dan ekonomi yang tetap lestari dari tahun ke tahun.

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB