nasional

Kasmudjo Bantah Jadi Pembimbing Skripsi Jokowi di UGM, Ini Peran Sebenarnya

Senin, 28 April 2025 | 13:24 WIB
Jokowi dan Kasmudjo saat kegiatan Kuliah Tokoh di UGM pada 2014. (kagama.co)

AYOSEMARANG.COM -- Nama Kasmudjo ikut terseret dalam polemik dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang belakangan memanas di publik.

Diketahui, Kasmudjo sempat disebut sebagai dosen pembimbing skripsi Jokowi saat menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Namun, fakta mengejutkan justru terungkap.

Dalam keterangannya di laman resmi UGM, Kasmudjo menegaskan bahwa dirinya bukan pembimbing skripsi Jokowi.

“Banyak wartawan salah menulis hal itu. Tentu benar saya terlibat dalam skripsi beliau, lah wong saya dosen pembimbing akademiknya,” katanya dikutip, Senin 28 April 2025.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Angkat Bicara Soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi: Siap Membuktikan di Pengadilan

Kasmudjo menjelaskan bahwa ia mendampingi Jokowi sebagai pembimbing akademik pada periode 1980–1985. Ia juga mengenang Jokowi sebagai mahasiswa yang berbeda dibandingkan mahasiswa lainnya. Menurutnya, Jokowi dikenal rajin, teliti, dan disiplin.

Saat masa liburan kuliah, lanjut Kasmudjo, Jokowi kerap pulang ke kampung halamannya di Solo untuk membantu usaha mebel keluarganya.

“Sosok Jokowi yang saya kenal dulu ya seperti itu,” lanjutnya.

Kasmudjo juga bercerita bahwa hubungan komunikasinya dengan Jokowi tetap terjalin setelah Jokowi menjadi pejabat.

“Seperti pernah ketika datang ke UGM, ia meminta untuk ditemani saya. Selain itu, dua kali saya ingat menghadiri pernikahan anaknya,” pungkasnya.

Baca Juga: Temuan Mengejutkan! Digital Forensik Bongkar Kejanggalan Skripsi Jokowi, Disebut Dibuat Tahun 2018

Sementara itu, pakar pendidikan nasional Ki Darmaningtyas menilai bahwa polemik dugaan ijazah palsu Jokowi tidak substansial dan berpotensi menjadi pengalihan isu dari persoalan besar lain di Indonesia.

Dalam keterangannya, Ki Darmaningtyas mengingatkan agar masyarakat tetap fokus terhadap persoalan yang lebih penting.

"Hati-hati dengan pengalihan isu ijazah palsu Jokowi, sebab dengan terjebak di sana masyarakat tidak lagi kritis terhadap rupiah yang jeblok, harga emas yang melambung, PHK masif, ekonomi yang makin sulit, dan MBG yang boros-boros i anggaran tapi menunya basi, dsb. Persoalan-persoalan ini lebih riil daripada isu ijazah palsu," tulisnya di X melalui akun @Darmaningtyas.

Halaman:

Tags

Terkini