KENDAL,AYOSEMARANG.COM – Pemerintah Kabupaten Kendal terus menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah, terutama di wilayah pedesaan.
Tumpukan sampah yang tak tertangani dengan baik masih ditemukan di berbagai titik, mulai dari bantaran sungai hingga jalan-jalan desa.
Kondisi ini mendorong Pemkab Kendal meluncurkan program Bersatu Siaga sebagai upaya responsif terhadap darurat sampah yang kian mengkhawatirkan.
Program Bersatu Siaga merupakan gerakan terpadu yang menggabungkan aksi bersih-bersih lingkungan dengan forum penyampaian aspirasi masyarakat di tingkat desa.
Program Bersatu Siaga merupakan gerakan terpadu yang menggabungkan aksi bersih-bersih lingkungan dengan forum penyampaian aspirasi masyarakat di tingkat desa.
Kegiatan ini juga diselaraskan dengan agenda penanaman pohon dan pelepasan benih ikan di perairan terbuka sebagai simbol pemulihan ekosistem.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permatasari, mengatakan bahwa keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah desa hingga warga, menjadi kunci keberhasilan program ini.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permatasari, mengatakan bahwa keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah desa hingga warga, menjadi kunci keberhasilan program ini.
Baca Juga: Dorong UMKM, Holding Ultra Mikro BRI Jangkau 182 Juta Nasabah dan Salurkan Pembiayaan Masif
“Permasalahan sampah tidak bisa diselesaikan secara parsial. Harus ada partisipasi kolektif dari semua pihak. Kita mulai dari desa, dari unit terkecil masyarakat,” ujar Dyah saat menghadiri kegiatan Bersatu Siaga di Desa Plantaran, Kecamatan Kaliwungu Selatan.
Menurut Dyah, peningkatan volume sampah rumah tangga dan rendahnya kesadaran memilah sampah menjadi tantangan utama. Ia berharap program ini tak sekadar menjadi kegiatan seremonial, tapi gerakan berkelanjutan.
Senada dengan itu, Ketua Dekranasda Kabupaten Kendal, Murdoko, menyebut Bersatu Siaga sebagai ruang dialog langsung antara warga dan pemerintah.
Menurut Dyah, peningkatan volume sampah rumah tangga dan rendahnya kesadaran memilah sampah menjadi tantangan utama. Ia berharap program ini tak sekadar menjadi kegiatan seremonial, tapi gerakan berkelanjutan.
Senada dengan itu, Ketua Dekranasda Kabupaten Kendal, Murdoko, menyebut Bersatu Siaga sebagai ruang dialog langsung antara warga dan pemerintah.
“Dengan turun langsung, kita bisa tahu persoalan masyarakat dan mendengar langsung usulan mereka. Dan yang paling penting, kita dorong budaya hidup bersih,” katanya.
Program Bersatu Siaga akan digelar bergilir di seluruh kecamatan, menargetkan desa-desa dengan tingkat kebersihan rendah untuk diberikan pendampingan intensif.
Program Bersatu Siaga akan digelar bergilir di seluruh kecamatan, menargetkan desa-desa dengan tingkat kebersihan rendah untuk diberikan pendampingan intensif.
Pemerintah juga berencana menambah fasilitas pengelolaan sampah terpadu di tingkat desa agar pengumpulan dan pemilahan sampah bisa lebih efektif.
Dengan pelibatan aktif masyarakat dan kebijakan yang terukur, Pemkab Kendal berharap krisis sampah tak hanya tertangani, tetapi menjadi pintu masuk menuju desa-desa yang lebih sehat, tertib, dan berkelanjutan.
Dengan pelibatan aktif masyarakat dan kebijakan yang terukur, Pemkab Kendal berharap krisis sampah tak hanya tertangani, tetapi menjadi pintu masuk menuju desa-desa yang lebih sehat, tertib, dan berkelanjutan.