regional

Wartawan Gadungan di Semarang Ternyata Punya Jaringan Besar, Peras Orang Kaya Sampai Ratusan Juta

Jumat, 16 Mei 2025 | 12:54 WIB
Wartawan gadungan di Semarang yang ditangkap Polda Jateng. Mereka punya jaringan besar. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Pengungkapan premanisme berkedok wartawan yang dilakukan oleh polisi ternyata menimbulkan fakta baru.

Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Dwi Subagio menyampaikan bahwa operasi premanisme berkedok wartawan ini memiliki jaringan yang besar.

"Berdasarkan keterangan dari pelaku dan penelusuran secara digital, mereka tidak hanya berjumlah 4 atau 7 orang namun mencapai 175 orang," ungkapnya dalam rilis kasus di Mapolda Jateng Jumat 16 Mei 2025.

Dalam kasus ini, Polda menghadirkan 4 pelaku wartawan gadungan yang diketahui melakukan aksi premanisme berupa pemerasan.

Baca Juga: Empat Oknum Wartawan Ditangkap Terkait Pemerasan Ratusan Juta, Polda Jateng Sita Kartu Pers

4 pelaku yang dihadirkan itu bernama Herdiyah Mayandini Giatayu (33), Abraham Marturia Siregar (26), Kevin Sitinjak (25), Indra Hermawan (30). Semua pelaku tercatat sebagai warga Bekasi.

Dwi Subagio secara detail menuturkan modus operandi mereka adalah dengan mengikuti korban yang datang ke sebuah hotel. Spesifikasi korban kurang lebih sama; yakni yang bermobil bagus dan tampak punya duit. Kebanyakan publik figur seperti anggota dewan, dokter dan akademisi maupun pengusaha.

Ketika korban keluar hotel bersama pasangannya, komplotan wartawan gadungan itu memotret dan mengancam untuk memberitakan. Namun tujuan sebenarnya bukan itu, mereka ingin meminta duit.

"Korban ketakutan dan diancam sampai uang ratusan juta. Yang kami dapatkan, sudah terkirim Rp 12 juta," ungkapnya.

Para wartawan gadungan yang diamankan polisi ini terungkap setelah melakukan aksi pemerasannya di Hotel Alam Indah Semarang.

Baca Juga: KUR BRI 2025 Bisa Cair Hingga Rp50 Juta, Simak Syarat dan Simulasi Angsuran

Polda Jateng dalam operasinya hampir menangkap 7 pelaku. Namun karena yang 3 kabur, hanya didapat 4 pelaku tadi. Mereka bekerja di seluruh Jawa mulai dari DKI Jakarta, Banten, Jateng, Jawa Barat dan Jawa Timur.

"1 kelompok ini biasa menyiapkan anggotanya minimal 10 orang, dan beberapa fokus bisa 70 anggotanya," terangnya.

Perekrutan wartawan gadungan ini pun masih ditelusuri lebih dalam lagi. Namum sejauh ini mereka berangkat dari latar belakang yang beragam, ada yang wirausaha, sampai mahasiswa.

Sedangkan saat ditangkap pada Minggu 12 Mei 2025 lalu di Rest Area, mereka sempat mengaku wartawan Detik. Namun setelah diminta identitasnya mereka punya idcard media untuk memperkuat operasi mereka. Dari idcard yang tersita, ada media Siasat Kota, Gaung Demokrasi, Mata Bidik, lalu Morality News.

Halaman:

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB