umum

Cara Menjodohkan Burung Pleci agar Cepat Kawin dan Hasilkan Anakan Gacor Sejak Dini

Kamis, 12 Juni 2025 | 16:22 WIB
Tips Menjodohkan Burung Pleci Agar Memiliki Anakan yang Gacor (Barantin)

AYOSEMARANG.COM -- Burung pleci merupakan salah satu jenis burung kicauan yang cukup populer di kalangan pecinta burung di Indonesia. Meski memiliki tubuh kecil, burung ini terkenal dengan suara kicauannya yang lantang dan bervariasi. Tak heran jika banyak penghobi burung yang tertarik untuk memelihara, bahkan membudidayakan pleci dengan harapan mendapatkan keturunan yang memiliki kualitas suara yang sama, atau bahkan lebih baik dari induknya.

Menjodohkan burung pleci bukanlah perkara mudah. Banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan proses penjodohan, mulai dari pemilihan indukan, lingkungan yang mendukung, hingga pola perawatan harian. Jika prosesnya tidak tepat, burung bisa stres, bertengkar, atau justru tidak mau kawin sama sekali.

Namun, jika dilakukan dengan cara yang benar dan sabar, menjodohkan pleci bisa menjadi langkah awal untuk menghasilkan anakan pleci yang gacor sejak usia muda. Burung pleci hasil ternakan sendiri cenderung lebih mudah dilatih dan dimaster, apalagi jika berasal dari indukan berkualitas. Artikel ini akan membahas berbagai tips dan tahapan penting dalam proses menjodohkan burung pleci agar menghasilkan anakan yang sehat, rajin bunyi, dan memiliki potensi gacor sejak dini.

Berikut ini beberapa langkah yang bisa diterapkan bagi kamu yang ingin sukses menjodohkan pleci dan membangun peternakan kecil burung kicauan di rumah.

Baca Juga: 7 Cara Ampuh Mengobati Burung Pleci yang Sakit agar Cepat Sembuh dan Gacor Lagi

1. Pilih Indukan yang Berkualitas

Langkah awal yang harus dilakukan adalah memilih pasangan indukan pleci yang benar-benar berkualitas. Pastikan burung jantan dan betina dalam kondisi sehat, aktif, dan tidak memiliki cacat fisik. Indukan yang bagus biasanya memiliki postur tubuh yang proporsional, mata yang tajam dan cerah, serta bulu yang bersih dan mengkilap.

Untuk pleci jantan, pilih yang sudah rajin bunyi, memiliki variasi kicauan yang banyak, dan berusia minimal delapan bulan. Sementara untuk betina, pilih yang sudah matang secara reproduksi, biasanya berumur sekitar enam hingga tujuh bulan, lincah, dan memiliki nafsu makan yang baik.

2. Lakukan Proses Pengenalan Terlebih Dahulu

Sebelum disatukan dalam satu kandang, burung jantan dan betina sebaiknya dikenalkan terlebih dahulu. Caranya dengan menempatkan kedua burung dalam sangkar terpisah, tetapi saling berdekatan selama beberapa hari. Tujuannya agar keduanya bisa saling mengenal, mengurangi agresivitas, dan menumbuhkan ketertarikan satu sama lain.

Tanda-tanda bahwa burung mulai berjodoh bisa terlihat dari perilaku mereka yang saling mendekat, berkicau pelan, atau menunjukkan ketertarikan seperti membalas suara. Jika sudah menunjukkan tanda-tanda cocok, proses penjodohan bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Wisata Alam di Tegal yang Cocok untuk Liburan Tenang dan Menyegarkan

3. Satukan di Kandang Penjodohan

Setelah masa pengenalan selesai dan burung terlihat akur, satukan keduanya dalam kandang penjodohan. Gunakan kandang yang cukup luas agar burung tidak saling merasa terancam. Tambahkan juga bahan sarang seperti serat nanas, rumput kering, atau daun cemara agar betina merasa nyaman untuk bertelur.

Halaman:

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB