Awasi interaksi mereka selama beberapa hari pertama. Jika terjadi pertengkaran serius, sebaiknya pisahkan sementara dan ulangi proses pengenalan. Namun jika keduanya terlihat akrab, sering berdekatan, dan mulai menyusun sarang, artinya proses penjodohan berjalan dengan baik.
4. Berikan Pakan Bergizi dan Variatif
Asupan nutrisi yang cukup dan seimbang sangat penting untuk mendukung proses kawin, bertelur, dan perkembangan anakan. Berikan voer berkualitas sebagai pakan utama, lalu tambahkan buah-buahan seperti pisang, pepaya, dan apel sebagai sumber vitamin.
Jangan lupa memberikan extra fooding seperti kroto, ulat hongkong, atau jangkrik dalam jumlah terbatas. Pemberian pakan tambahan ini dapat meningkatkan birahi dan stamina burung, serta mendukung pertumbuhan embrio dalam telur.
5. Jaga Suasana Lingkungan Tetap Tenang
Burung pleci termasuk jenis burung yang sensitif terhadap lingkungan sekitarnya. Jika merasa terganggu, proses reproduksi bisa terhambat. Letakkan kandang penjodohan di tempat yang tenang, tidak ramai oleh lalu-lalang manusia atau suara bising. Hindari juga gangguan dari hewan lain seperti kucing atau tikus.
Lingkungan yang nyaman dan aman akan membantu burung merasa rileks, sehingga proses kawin, bertelur, dan pengeraman bisa berjalan dengan lancar.
Baca Juga: HP Mungil Terbaik 2025: Rekomendasi Smartphone Compact dengan Desain Premium dan Performa Tangguh
6. Pantau Proses Bertelur dan Pengeraman
Biasanya, setelah kawin, burung betina akan mulai bertelur dalam waktu lima hingga tujuh hari. Telur akan dierami selama kurang lebih sepuluh hingga empat belas hari hingga menetas. Pada masa ini, hindari membuka kandang terlalu sering agar burung tidak stres.
Pastikan pakan dan air minum selalu tersedia. Kebersihan kandang juga perlu dijaga agar telur dan anakan terhindar dari penyakit atau parasit.
7. Pisahkan Anakan Setelah Cukup Usia
Setelah menetas dan mulai tumbuh bulu, anakan pleci akan belajar makan sendiri sekitar usia 25 hingga 30 hari. Pada tahap ini, kamu bisa memisahkan anakan dari induknya dan mulai melakukan pelatihan atau pemasteran.
Pemasteran bisa dilakukan dengan memutar suara burung pleci gacor atau burung kicauan lain agar anakan terbiasa dengan irama dan variasi kicauan. Proses ini sangat penting untuk membentuk karakter suara anak burung agar lebih cepat gacor.
Baca Juga: 8 Peluang Kerja Lulusan Sastra Arab: Prospek Menjanjikan di Dalam dan Luar Negeri