KENDAL,AYOSEMARANG.COM - Komunitas pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kecamatan Sukorejo kembali menggelar pertemuan rutin bulanan Rolasan. Pertemuan berlangsung di rumah salah satu pelaku UMKM, Wiji Kopi di wilayah Sukorejo, Sabtu 12 juli 2025.
Pertemuan yang dihadiri oleh puluhan pelaku UMKM ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi dan diskusi antar anggota, tetapi juga menyajikan materi pengembangan usaha. Untuk bulan Juli ini, Rolasan menghadirkan materi pengenalan sistem pembayaran digital QRIS untuk mempermudah transaksi para pelaku UMKM.
Materi disampaikan oleh Arief Nastain, seorang mitra sales QRIS dari BCA. Dalam paparannya, Arief menjelaskan bahwa penggunaan QRIS sangat menguntungkan pelaku usaha karena lebih praktis dan efisien.
“Biaya transaksinya sangat terjangkau, bahkan bisa dibilang murah sekali. Untuk transaksi di bawah Rp500.000, dikenakan biaya 0% alias gratis. Sementara untuk transaksi di atas Rp500.000, hanya dikenai biaya 0,3%,” terang Arief kepada para peserta.
Rolasan sendiri merupakan akronim dari Rembugan, Orang-orang, Lapak, Aksi, Solusi, Aman, berNiaga. Hal ini dijelaskan oleh Suardi sebagai pembina UMKM Sukorejo sekaligus Sekretaris Kecamatan Sukorejo.
“Rolasan bukan sekadar kegiatan bulanan, tapi juga menjadi wadah yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, produktivitas, dan kemandirian pelaku UMKM Sukorejo. Nama ini punya makna yang menjadi visi dan misi kita bersama,” ujar Suardi dalam sambutannya.
Baca Juga: Bawa Resep Legendaris dari Pati, Nasi Gandul Mbak Lia Hadir di Palebon Raya Semarang
Ia juga mengapresiasi materi pengenalan QRIS yang menurutnya sangat relevan untuk menunjang kemajuan UMKM ke arah digital.
“Alhamdulillah hari ini kita mendapatkan materi penting terkait QRIS. Semoga ini menjadi alat pendukung yang bermanfaat bagi pelaku UMKM di Sukorejo dalam menghadapi tantangan era digital,” tambahnya.
Salah satu peserta Rolasan, Salam Taufiq, pelaku UMKM jaket kulit dari Sukorejo, turut menyampaikan testimoni positif mengenai pertemuan ini.
“Saya sudah bergabung dengan komunitas UMKM Sukorejo selama tiga tahun. Dari sini, saya merasa sangat terbantu untuk mengenalkan produk-produk saya seperti jaket kulit, tas, topi, rompi, dompet, dan ikat pinggang,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa komunitas ini tidak hanya memberikan informasi soal QRIS, tapi juga mendampingi pelaku UMKM untuk belajar pemasaran digital.
“Sebelumnya saya tidak paham pemasaran online, tapi di komunitas ini saya jadi belajar banyak. Alhamdulillah, omzet usaha saya pun meningkat,” ungkapnya.