SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Warga Wonodri Semarang atau tepatnya di RT 5/RW 2 mengeluh besar-besaran lantaran tukang sampah tidak datang. Praktis tumpukan sampah yang sudah berhari-hari bau.
Mendengar warganya agak berisik, Kis Gantoro (57) menawarkan ide cemerlang terkait sampah-sampah itu.
Dia mengumpulkan berbagai sampah plastik terutama galon bekas. Menurutnya daripada dibuang begitu saja, galon punya banyak manfaat.
Dalam suatu rapat RT setelah mengumpulkan galon bekas itu dia mengambil air, ragi, dan tanah serta berbagai sampah organik yang menumpuk di depan rumah warga.
Baca Juga: Pemkot Semarang Siapkan Reaktivasi Pasar Semawis, Hidupkan Kembali Jantung Pecinan
Semua bahan tadi dicampur dalam galon bekas tersebut. Kis memang tidak mengubah sampah organik menjadi kompos, namun di tangan lelaki lulusan Teknologi Pertanian UGM ini, diubah langsung menjadi media tanam.
“Jadi nanti tidak perlu pupuk lagi, cukup sampah organik atau sisa daun. Dan waktunya cukup pendek, sekitar 3 minggu sudah bisa dipanen,” imbuh Kis Gantoro yang juga juga Sekretaris RW II Wonodri ini.
Kis kemudian memberi contoh cara pembuatan. Menurutnya pembuatan media tanam itu tidak susah melainkan seperti yang dia contohkan tadi, cukup simpel dan sederhana.
Galon yanh tidak terpakai tadi ujungnya dipotong dengan menyisakan ujung sebagai penutup.
Baca Juga: Sopir Feeder Trans Semarang Terancam 6 Tahun Penjara Usai Tabrak Lansia hingga Meninggal di Klipang
Setelah itu, masukkan sampah organik seperti sisa sayuran hasil olahan rumah tangga dan juga tulang-tulang kecil sisa ikan atau ayam, bisa juga sampah daun.
“Jangan tulang yang besar seperti tulang sapi atau kambing ya, karena akan lama proses penguraiannya,” tambahnya.
Setelah itu, proses selanjutnya adalah dengan memasukan ragi khusus untuk sampah (Trichoderma dan Aspergillus niger) lalu tumpuk tanah di atasnya.
“Tidak perlu diaduk, biarkan saja selama tanahnya sudah menutup semua sampah di bawahnya,” imbuh Pak Kis, panggilan karibnya.