AYOSEMARANG.COM -- Pemkot Semarang menunjukkan komitmen nyata dalam menghidupkan kembali denyut ekonomi, sosial, dan budaya di kawasan Pecinan dengan mempersiapkan pembukaan kembali Pasar Semawis.
Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, bersama sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melakukan peninjauan langsung ke kawasan Gang Warung, Kauman, tepatnya di Jalan Gang Pasar Baru No.144, Kranggan, pada Jumat sore, 11 April 2025.
Tinjauan ini menjadi langkah awal dari upaya revitalisasi Pasar Semawis, pasar malam legendaris yang sempat terhenti akibat pandemi COVID-19.
Baca Juga: PSIS Semarang Menang 5-0 Lawan Soeratin U17, Kahudi Fokus Benahi Transisi dan Pola Permainan
Kehadiran Iswar mewakili Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng merupakan tindak lanjut dari audiensi bersama komunitas pengelola Pasar Semawis yang tergabung dalam Kopi Semawis.
“Hari ini saya hadir mewakili Ibu Wali untuk melihat kondisi lapangan dan mencari input dari komunitas Semawis. Kita menemukan adanya keinginan kuat untuk mereaktivasi Kampung Semawis. Ini sejalan dengan visi kota Semarang sebagai kota inklusif dan terbuka,” ujar Iswar.
Menurutnya, revitalisasi kawasan Pecinan harus mempertimbangkan aspek historis dan budaya yang melekat di Kampung Semawis. Pemkot Semarang, lanjutnya, akan mengedepankan pelestarian arsitektur heritage sekaligus meningkatkan kualitas ruang publik agar nyaman dan layak bagi pengunjung.
"Kalau kita berbicara tentang Kampung Pecinan, maka kita berbicara tentang heritage. Kita ingin mempertahankan keaslian, termasuk lampu, tempat sampah, pedestrian, hingga material jalan. Ini semua untuk menguatkan citra kawasan Pecinan tanpa mengubah identitasnya,” jelasnya.
Baca Juga: Sopir Feeder Trans Semarang Terancam 6 Tahun Penjara Usai Tabrak Lansia hingga Meninggal di Klipang
Pasar Semawis dikenal sebagai ikon wisata kuliner malam yang juga menjadi pusat interaksi antarbudaya, khususnya dalam perayaan tradisi Tionghoa di Kota Semarang. Sayangnya, kegiatan ini sempat terhenti selama pandemi dan belum aktif kembali secara konsisten.
Pasca-pandemi, sejumlah upaya telah dilakukan untuk menghidupkan Pasar Semawis, khususnya menjelang perayaan Imlek. Tradisi khas seperti Tuk Panjang—jamuan makan bersama yang melibatkan pejabat kota—pernah kembali digelar. Namun, aktivitas tersebut belum mampu mempertahankan geliat pasar dalam jangka panjang.
Revitalisasi kawasan ini sebenarnya telah diwacanakan sejak masa kepemimpinan mantan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. Namun implementasinya dinilai belum maksimal.
Kini, langkah baru yang diambil Pemkot Semarang di bawah kepemimpinan Agustina Wilujeng diharapkan tak sekadar menjadi reaksi sesaat, namun berlanjut sebagai agenda pembangunan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Pengendara Motor Perempuan Luka-Luka Usai Tabrakan dengan Toyota Hilux di Jalan Madukoro Semarang