KENDAL,AYOSEMARANG.COM – TPA Darupono di Kaliwung Selatan sudah overload dan tidak mampu lagi menampung kiriman sampah dari seluruh wilayah Kabupaten Kendal.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kendal, Aris Irwanto, menyebut sistem lama tak bisa dipertahankan.
“TPA Darupono selama ini masih pakai sistem open dumping. Sekarang sudah waktunya beralih ke sistem yang lebih aman dan ramah lingkungan,” tegasnya, kemarin.
Open dumping adalah metode pembuangan terbuka tanpa pengelolaan. Akibatnya, menimbulkan bau, pencemaran, dan risiko kesehatan.
Untuk itulah,Pemerintah Kabupaten Kendal mulai berbenah. Sistem pengelolaan sampah di TPA Darupono akan ditinggalkan dari model open dumping menuju sanitary landfill.
Langkah ini diambil setelah kondisi TPA makin kritis. Zona satu sudah penuh. Zona dua yang baru dibuka pun mulai dipenuhi tumpukan sampah.
Pemkab Kendal kini menyiapkan langkah transisi. Sistem sanitary landfill dianggap lebih ideal. Sampah ditimbun dengan lapisan pelindung. Limbah terkendali, gas metana bisa dikelola.
Sementara Wakil Bupati Kendal, Beny Karnadi, mendukung perubahan ini. Ia bahkan meninjau langsung kondisi lapangan. “Melihat kondisi sekarang, tak bisa dibiarkan. Kita butuh sistem baru yang lebih tertata,” ujarnya.
Baca Juga: Circular Economy Forum 2025: Kolaborasi Wujudkan Jateng Bebas Sampah
Selain sanitary landfill, Pemkab juga mulai menjajaki teknologi pengolahan sampah modern. Salah satunya mengubah sampah menjadi energi.
“Teknologi ini sudah diterapkan di sejumlah industri besar. Energi listriknya sebagian berasal dari sampah,” tambah Beny.
DLH Kendal menargetkan sistem sanitary landfill dapat segera diterapkan secara bertahap. Dengan metode ini, diharapkan umur TPA bisa diperpanjang dan dampak lingkungan bisa ditekan.
Pemkab juga mendorong masyarakat mengurangi sampah dari rumah. “Pengelolaan dimulai dari hulu. Jangan semua dibebankan ke TPA,” kata Aris.