regional

Penulis Babat Kaliwungu, KRAT Tommy Fadlurahman Teguhkan Komitmen Lestarikan Budaya

Kamis, 31 Juli 2025 | 17:41 WIB
KRAT Muhammad Tommy Fadlurahman saat dikukuhkan sebagai pengurus Paguyuban Kusuma Handrawina Nusantara Kabupaten Kendal. (edi prayitno/kontributor kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM – Penulis babat Kaliwungu yang juga tokoh muda Kendal, Muhammad Tommy Fadlurohman  menegaskan komitmennya dalam melestarikan budaya Jawa.

Dirinya juga akan meluruskan sejarah tokoh-tokoh masa lampau, khususnya di wilayah eks-Kadipaten Kaliwungu agar tidak melenceng dari sejarah yang sebenarnya.

Ditemuai usai dikukuhkan sebagai pengurus Paguyuban Kusuma Handrawina Nusantara Kabupaten Kendal, Kamis 31 juli 2025, tokoh budaya dan politisi muda ini sudah menyandang gelar kebangsawanan Kanjeng Raden Aryo Tumenggung (KRAT) Muhammad Tommy Fadlurohman Seco Adinegoro dari Keraton Surakarta Hadiningrat.

Gelar ini diberikan sebagai bentuk penghormatan atas kiprahnya dalam menjaga nilai-nilai budaya dan sejarah Jawa.

Selain aktif sebagai anggota DPRD Kendal dua periode dari Fraksi Golkar, Gus Tommy juga merupakan Guru Besar Padepokan Harimau Putih, Ketua Umum Pengkab IPSI Kendal, dan penulis buku sejarah lokal berjudul “Kaliwungu Buminya Para Kiai” yang terbit pada 2015.

Melalui buku tersebut, ia berupaya merekonstruksi sejarah Kaliwungu sebagai pusat peradaban Islam dan budaya di masa lampau.

“Tujuan saya bergabung dalam paguyuban ini adalah untuk meluruskan sejarah para tokoh leluhur di Kaliwungu dan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya yang sudah mulai terlupakan,” ungkapnya.

Ia menekankan, pelestarian budaya bukan hanya tugas para pemerhati seni, tetapi menjadi tanggung jawab bersama, terutama generasi muda.

“Budaya Jawa adalah identitas. Kita harus menjaga warisan leluhur ini dari kepunahan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Gus Tommy juga menyoroti pentingnya mempertahankan pencak silat sebagai budaya asli Nusantara. Menurutnya, pencak silat bukan sekadar olahraga, tapi bagian dari jati diri bangsa.

Baca Juga: Demi Sekolah Jesica, Pihak Bersengketa di Bendan Ngisor Semarang Bakal Utamakan Kemanusiaan

“Pencak silat lahir dari tanah Jawa dan harus kita jaga sebagai warisan budaya. Ini bagian dari karakter dan kepribadian bangsa Indonesia,” tegasnya.

Pengukuhan Paguyuban Kusuma Handrawina Nusantara Kendal dilakukan langsung oleh Gusti Pangeran Aryo Widodo Notonegoro, Wakil Pangageng Keraton Surakarta Hadiningrat, atas perintah dari Gusti Ratu Pakubuwono Hadiningrat.

Gusti Widodo menyampaikan bahwa keberadaan paguyuban ini merupakan perpanjangan tangan keraton dalam menjaga nilai-nilai adiluhung budaya Jawa.

Halaman:

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB