“Kami gaji mereka sama seperti karyawan lain. Karena bagi kami, pelatihan tanpa kesempatan kerja tidak cukup berarti. Di luar sana belum tentu ada yang mau menerima mereka,” tegas Sisca.
Pihaknya juga membuka peluang untuk pelatihan tahap berikutnya, sekaligus menjajaki kerja sama dengan kafe lain agar lulusan program ini bisa diserap lebih luas di dunia kerja.
Kepala Dinsos Kendal, Muntoha, turut mengapresiasi langkah Hotel Sae Inn.
“Ini langkah luar biasa dalam membuka akses kerja bagi penyandang disabilitas. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lainnya di Kendal,” katanya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk datang langsung dan mencicipi kopi hasil racikan para barista tunarungu di Kafe Bicara Rasa.