KENDAL,AYOSEMARANG.COM - Berawal dari keresahan Purnama, pemuda desa Gondang Kecamatan Limbangan Kendal dengan hasil panen sayur orang tuanya, ketika stok berlimpah, malahan harga anjlok.
Kejadian ini terus berulang ulang, ditambah lagi pemuda di desanya juga tidak tertarik dengan dunia pertanian karena dinilai hasilnya sedikit.
" Awal kami mendirikan agrotera karena keresahan melihat harga sayur yang anjlok ketika panen. Dan banyak pemuda yang tidak tertarik lagi dengan dunia pertanian sayur," tutur Purnama.
Agrotera ini merupakan sebuah unit usaha yang memasarkan hasil sayur mayur masyarakat desa Gondang. Selama kurang lebih 3 tahun setiap hari memasarkan sayur mayur ke wilayah Kendal dan Semarang.
"Paling tidak ada 1 rit sayur yang kami bawa, ada kol, kentang, cabe , sawi ,jipang dan terong. Dan beberapa komoditi sayur di Gondang kami bantu pasarkan,” terang Purnama.
Dengan adanya Agrotera saat ini harga sayur bisa kami pasarkan dengan harga yang lebih stabil. Selain itu saat ini agrotera telah menarik minat pemuda desa Gondang. " Paling tidak 13 pemuda sekarang ikut dalam budidaya sayur mayur" tambah Purnama.
Untuk pengembangan usaha ini, didirikanlah Rest Area Agrotera yang akan menyediakan Pasar Sayur dan Buah.
Pembukaan pasar sayur dan buah ini dihadiri Anggota DPR RI Dr H Muh Haris, Anggota DPRD propinsi Jateng Hj Ida Nuru Farida, Anggota DPRD Kab Kendal H Sulistyo Ari Bowo, tokoh Pemuda Kendal Arif Fajar Hidayat dan Kadus Dusun Nambangan Desa Gondang Rojiun.
Baca Juga: 7 Cara Mencuci Buah dan Sayuran yang Benar: Jangan Pakai Sabun dan Deterjen!
Rest area ini dibangun karena melihat potensi jalur desa Gondang yang menuju obyek wisata celosia, gedong songo. Apalagi saat ini jalannya relatif mulus.
Selain itu keberadaan rest area ini diharapkan menjadi tempat jual beli nyata pasar sayur mayur yang ada di desa Gondang. Karena selama ini kami hanya mengirim sampel sampel semata.
Keberadaan Agrotera telah membantu dimasyakarat, terutama dalam hal pemasaran hasil panen warga. Ke depan agrotera bisa memprioritaskan warga satu desa ya dahulu. Baru kemudian melebar ke masyarakat yang lebih luas.
Tokoh Pemuda Kendal, Arif fajar Hidayat menyampaikan bahwa permasalahan pertanian di Indonesia ada 4, yakni modal, teknologi,lahan dan pemasaran atau hilirisasi.