KENDAL,AYOSEMARANG.COM - -Bupati Kendal sudah membuat surat permohonan tambahan kuota BBM solar subsidi nelayan sebanyak 4.000 kiloliter ke BPH Migas.
Pernyataan ini disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kendal, Huda Sambodo. “Bupati Kendal sudah membuat surat permohonan tambahan kuota sebanyak 4000 KL ke BPH Migas. Ini untuk mengantisipasi kelangkaan yang terjadi di SPBN Tawang dan Bandengan,” katanya Jumat 29 Agustus 2025.
Dikatakan, pihaknya sudah berdiskusi dan komunikasi dengan Pertamina bahwa untuk kebutuhan sampai akhir agustus akan dicukupi
Namun untuk untuk memenuhi kebutuhan sampai akhir tahun akan diusahakan ditambah 1.000 KL. “Kalaui hitung hitungan kita , 1.000 KL sampai akhir Tahun sepertinya masih kurang sambil kita liat perkembangan selanjutnya,” imbuhnya.
Hudi mengatakan, untuk SPBN Tawang di Gempolsewu Rowosari setiap hari dikirim 1 tangki dengan kapasitas 8 kiloliter, sedangkan untuk SPBN Bandengan 2 hari sekali dikirim 1 tangki 8 kiloliter.
“Untuk sementara memang nelayan dibatasi pembeliannya sesuai dengan jumlah mesin yang tercantum dalam E-Pas Kecil kapal,” pungkasnya.
Ketua Fraksi PKS, Rubiyanto menyatakan, pihaknya terus berupaya mendesak agar pemerintah pusat melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) segera menindaklanjuti permohonan penambahan kuota yang diajukan Pemerintah Kabupaten Kendal.
Baca Juga: Nelayan Kendal Terancam Tak Bisa Melaut, Solar Subsidi Langka
"Karena kalau kelangkaan solar subsidi ini jika tidak segera direspon, nelayan Kendal terancam tidak bisa melaut. Sehingga otomatis ekonomi keluarga nelayan terganggu, dan stabilitas sosial bisa terguncang,”kataya.
Totok mengaku mendapatkan banyak aduan dari para nelayan di Desa Gempolsewu terkait kelangkaan solar di SPBN Tawang Rowosari sejak 23 Agustus 2025.
Bahkan para nelayan mengancam akan melakukan aksi lantaran berhari-hari tidak bisa melaut karena tidak adanya solar subsidi.
"Sejak tanggal 23 Agustus 2025 itu tidak ada solar subsidi. Jadi nelayan tidak bisa melaut, bahkan kemarin para nelayan akan demo. Makanya saya langsung koordinasikan dengan dengan Dinas Kelautan dan Perikanan untuk mengajukan penambahan kuota solar subsidi," terangnya.
Ia mengungkapkan, kelangkaan solar bersubsidi ini terjadi lantaran adanya penurunan kuota solar subsidi untuk nelayan Kendal, yakni dari 11.000 kiloliter (KL) di tahun 2024 menjadi hanya 8.699 KL di tahun 2025.