regional

Hama Jamur Serang Padi di Kendal, 25 Hektar Lahan Terancam Gabug

Selasa, 23 September 2025 | 14:49 WIB
Bupati didamping Kepala Dinas Pertanian dan Pangan melihat kondisi padi yang terserang hama jamur di weleri. (edi prayitno/kontributor Kendal)

 

KENDAL,AYOSEMARANG.COM - Sebanyak 25 hektar lahan padi di Kabupaten Kendal terindikasi terserang hama jamur, yang mengakibatkan bulir padi menjadi hampa atau gabug. Meski belum meluas secara signifikan, serangan ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan petani setempat.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kendal, Pandu Rapriat Rogojati, menjelaskan bahwa serangan hama jamur terjadi di beberapa titik sawah di wilayah Kendal. Namun sejauh ini, luas terdampak masih terbatas sekitar 25 hektar.

“Untuk pengendalian hama jamur ini dilakukan penyemprotan dengan fungisida sesuai anjuran. Saat ini sedang digencarkan gerakan pengendalian terpadu, melibatkan aktif kelompok tani untuk bersama-sama melakukan penyemprotan,” jelas Pandu.

Ia menambahkan, jamur menyerang bagian bulir padi yang menyebabkan bulir kosong atau gabug, sehingga dapat menurunkan hasil panen jika tidak segera ditangani.

Baca Juga: Grobogan Bangkit Usai Banjir, Pemprov Jateng Salurkan Belasan Ribu Kg Benih Padi

Menindaklanjuti laporan dari lapangan, Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, pada Selasa, 23 September 2025, meninjau langsung area persawahan yang terdampak di Dusun Saren, Desa Sidomukti, Kecamatan Weleri.

“Atas laporan dari PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), ditemukan adanya serangan jamur. Kami turun langsung bersama Dinas Pertanian dan memberikan bantuan fungisida kepada petani,” ujar Bupati.

Bupati menyebut bahwa serangan hama jamur ini kemungkinan besar disebabkan oleh kondisi cuaca yang tidak menentu. Meskipun saat ini memasuki musim kemarau, namun hujan masih kerap turun sehingga menciptakan kondisi “kemarau basah”, yang mendukung pertumbuhan jamur.

“Biasanya jamur menyerang di musim hujan. Tapi karena kondisi sekarang ini kemarau basah, serangan jamur tetap terjadi. Ini perlu diwaspadai bersama,” tambahnya.

Penyemprotan Massal dan Dukungan Petani

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sari Mukti Desa Sidomukti, Danuri, menjelaskan bahwa dari total 5,6 hektar sawah milik kelompoknya, hanya sekitar 5 persen yang terdampak.

“Kami langsung melakukan penyemprotan massal. Alhamdulillah, mudah-mudahan ini bisa segera diatasi. Karena kalau tidak, bisa berdampak pada hasil panen dan mengurangi produktivitas,” katanya.

Danuri juga menyampaikan apresiasi atas kepedulian dan perhatian pemerintah daerah. Kehadiran Bupati dan Kepala Dispertan di lapangan menurutnya menjadi motivasi tersendiri bagi para petani.

Halaman:

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB