“Mengingat penyakit TB itu tidak bisa diselesaikan sendiri, maka perlu kerja sama dengan banyak pihak, baik dengan berbagai rumah sakit, poliklinik, puskesmas, dan berbagai kelompok masyarakat,” ujarnya.
Supriyanto menekankan bahwa selain program penanganan medis, penyuluhan kepada masyarakat merupakan hal yang sangat penting untuk menumbuhkan pemahaman dan kepedulian bahwa TB adalah penyakit yang dapat disembuhkan.
“TB ini kan bisa diibaratkan penyakit purba, dari zaman dulu sudah ada dan obatnya juga sudah ada. Kalau semua pihak bisa bekerja sama saling mendukung, saya yakin pasti bisa kita selesaikan, sehingga tahun 2030 kita bisa benar-benar mengeliminasi TB,” pungkasnya dengan penuh optimisme.
Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat jejaring layanan TB dari level rumah sakit hingga masyarakat, mendorong pencapaian target eliminasi TB di Indonesia pada 2030.