regional

Program Jagung SPHP Disambut Gembira,  Solusi Tepat di Saat yang Tepat

Minggu, 5 Oktober 2025 | 21:38 WIB
Jagung SPHP mulai didistribusikan ke sejumlah peternak di Kendal. (dokumen)

KENDAL,AYOSEMARANG.COM  – Peternak yang tergabung dalam Koperasi Peternak Unggas Sejahtera (KPUS) menyambut positif realisasi program Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) melalui mekanisme Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Kebijakan ini dinilai sebagai penyeimbang bagi peternak yang selama ini terbebani oleh biaya produksi yang tidak seimbang dengan pendapatan.

Ketua KPUS, H. Suwardi, yang juga merupakan Anggota DPRD Kabupaten Kendal, mengungkapkan bahwa tingginya harga jagung di pasaran, yang seringkali melampaui Harga Pembelian Pemerintah (HPP), telah membuat peternak kelimpungan.

"Untuk menyikapi kondisi ini, KPUS telah meminta kepada pemerintah agar cadangan jagung segera dikeluarkan melalui program jagung SPHP," terang Suwardi.

Gayung bersambut. Pemerintah akhirnya merespons positif dengan menyalurkan program tersebut pada 1 September 2025. Suwardi bahkan diundang untuk menyampaikan pernyataannya secara langsung dalam peluncuran program di kantor Bapanas.

"Program ini datang tepat waktu dan sangat dinantikan para peternak unggas di tengah pasokan jagung yang berkurang dan harganya yang cukup tinggi. Ini adalah bukti nyata kehadiran negara," ujar Suwardi.

Baca Juga: Panen Raya Jagung di Karanganyar, DPRD Jateng Dorong Riset dan Bibit Unggul

Ia juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kepala Bulog dan Perwakilan Wilayah Bulog Jawa Tengah yang langsung menyalurkan jagung dari gudang Bulog.

"Kebijakan ini tidak hanya membantu peternak, tetapi juga tetap melindungi kepentingan petani," tambahnya.

Suwardi menjelaskan bahwa KPUS turut serta membantu pemerintah dalam proses penyaluran.

Penerima manfaat adalah peternak yang tergabung dalam koperasi berbadan hukum dan memenuhi persyaratan ketat, termasuk verifikasi berjenjang dan kelengkapan data identitas.

"Kami masih berupaya mengakomodir peternak yang belum masuk dalam SK, misalnya karena telat menyampaikan dokumen. Saat ini, tercatat 900 peternak mikro, kecil, dan menengah anggota KPUS yang sudah masuk daftar, dengan kuota 1.800 kg jagung per 1.000 ekor ayam," bebernya.

Harapannya, program ini dapat meningkatkan kesejahteraan peternak KPUS di Kendal, yang selama ini juga aktif berkontribusi sosial, seperti dalam partisipasi menyumbangkan telur untuk HUT TNI dan acara Hari Unggas.

Antusiasme serupa diungkapkan langsung oleh peternak. Andi, peternak dengan populasi 2.000 ekor ayam, mengaku senang akhirnya program yang dinantikan itu terealisasi.

Halaman:

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB