KENDAL,AYOSEMARANG.COM - Jambore Penanggulangan Bencana Kabupaten Kendal yang dilaksanakan di Desa Blimbing Boja mendapat apresiasi dari Ketua DPRD Kendal Mahfud Sodiq.
Jambore yang diikuti 300 relawan dari 27 komunitas dan lembaga penanggulangan bencana ini dipastikan memberikan penguatan kapasitas relawan dalam menghadapi situasi darurat dan kebencanaan.
Mahfud Sodiq yang menutup kegiatan tersebut menegaskan kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan daerah menghadapi berbagai potensi bencana.
"Jambore ini adalah wadah pembelajaran sekaligus penguatan jejaring relawan. Kami di DPRD Kendal tentu mengapresiasi semangat para relawan yang terus siap siaga membantu masyarakat. Semoga keterampilan dan koordinasi yang diperoleh semakin memperkuat upaya penanggulangan bencana di Kendal," kata Mahfud.
dikatakan, DPRD akan terus mendukung upaya peningkatan kapasitas relawan dan memperkuat sinergi lintas lembaga.
"Penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama. Ini bukan hanya soal kemampuan teknis, tetapi juga solidaritas, kepedulian, dan kerja sama. Kami akan terus bersinergi dengan seluruh pihak agar Kendal semakin tangguh menghadapi bencana," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Forum Relawan Penanggulangan Bencana Kabupaten Kendal, Bobby Teguh Udianto, selaku ketua panitia, menyampaikan bahwa sepanjang kegiatan, para relawan mendapatkan materi kelas, pelatihan simulasi, permainan edukasi, hingga praktik lapangan.
Tema “Relawan Tangguh untuk Kemanusiaan” menjadi semangat utama dalam memadukan peningkatan kapasitas dan kolaborasi antarorganisasi.
"Jambore ini bukan hanya tempat belajar, tapi ruang kolaborasi. Dengan tema tersebut, kami ingin memperkuat kelembagaan relawan, mendorong kolaborasi lintas sektor, dan menyusun rekomendasi bersama untuk pengurangan risiko bencana di Kendal," terangnya.
Baca Juga: Jambore Relawan di Boja, Wadah Penguatan Kesiapsiagaan Bencana Kendal
Dalam Jambore tersebut, lanjutnya, para peserta juga membahas isu strategis seperti adaptasi perubahan iklim, inklusi sosial, pengurangan risiko berbasis komunitas, hingga manajemen tanggap darurat. Selain manajemen kebencanaan, terdapat pula materi seperti penanganan bencana banjir dan kajian tren kebencanaan lokal.
Dia berharap deengan berakhirnya Jambore ini, para relawan semakin solid dan siap merespons bencana kapan pun dibutuhkan.