Dia mengatakan, graduasi ini merupakan proses berakhirnya kepesertaan sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) karena kondisi ekonomi dan sosialnya sudah meningkat dan tidak lagi memenuhi syarat penerima bantuan.
"Graduasi ini bisa terjadi secara mandiri atau karena dorongan pendamping sosial, karena KPM sudah mampu secara ekonomi, misalnya memiliki penghasilan tetap atau usaha yang sukses," terangnya.
Muntoha belum menyebut secara rinci wilayah mana yang memiliki tingkat graduasi tertinggi.
"Data rekap nanti akan dirilis akhir tahun, sementara ini kurang lebih sekitar 200 penerima yang sudah mengundurkan diri," sambungnya.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari menekankan bantuan ditujukan untuk menurunkan angka kemiskinan serta mendorong kemandirian masyarakat.
Dia juga meminta kepada penerima bansos yang kini hidupnya merasa sudah berkecukupan untuk mengundurkan diri.
Sehingga, bantuan lanjutan bisa diberikan ke penerima yang lebih membutuhkan.
"Bagi penerima yang sudah mampu dan telah lebih dari lima tahun mendapatkan bantuan, kami mendorong agar mengajukan graduasi," ujarnya.
Bagi warga yang telah melepaskan bansos dan memulai usaha ataupun mengalami peningkatan kesejahteraan, Bupati meminta agar warga tak perlu khawatir.
Menurutnya, pemerintah juga telah menyiapkan berbagai program lanjutan sebagai dukungan pemberdayaan ekonomi.
"Jadi ini adalah upaya memperkuat ketepatan sasaran bantuan sosial serta mendorong semakin banyak keluarga bertransisi menuju kemandirian ekonomi. Tidak lagi bergantung pada bansos," tandasnya.