BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Pejabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengklaim selama lima tahun Pemkab Batang mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar 20 Persen.
Berdasarkan data pada lima tahun lalu PAD Kabupaten Batang hanya berkisar Rp250 miliar di tahun 2023 mengalami peningkatan signifikan hingga mencapai Rp300 miliar.
Peningkatan itu tidak lepas dari dampak penetapan kebijakan otonomi daerah oleh pemerintah pusat. Sehingga semua daerah mampu menggali potensi daerah yang berujung pada kesejahteraan warganya.
Baca Juga: Jelang Perayaan Syawalan 2023, Warga Kota Pekalongan Rebus Lopis Raksasa Seberat 1.830 Kilogram
Tidak hanya itu, Otda membentuk Kabupaten Batang memiliki kemandirian secara finansial, sehingga mempunyai kewenangan dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan daerah.
“Tingkat kemandirian Pemkab Batang makin membaik, hal itu bisa dilihat dari adanya peningkatan PAD. Lima tahun lalu PAD kita hanya berkisar Rp250 miliar di tahun 2023 menjadi Rp300 miliar," kata Lani Dwi Rejeki usai menjadi inspirator upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah Ke-27, di halaman Kantor Bupati Batang, Kabupaten Batang, Sabtu 29 April 2023.
Ia juga menyebutkan peningkatan PAD itu disumbang dari berbagai sektor pajak dan sumber - sumber pendapatan dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Dalam penerangan pengelolaan keuangan daerah atau APBD, Pemkab Batang memfokuskan pada program-program di bidang pemerintahan maupun pembangunan fisik yang juga tetap mendapat subsidi dari Pemerintah Pusat.
“Saat ini kita masih fokus pada penanganan penurunan angka kemiskinan dan stunting yang menggunakan strategi pentahelix atau mengikutsertakan seluruh elemen pendukung, baik Forkopimda, instansi terkait, akademisi, masyarakat bahkan kalangan media sehingga perkembangannya diketahui semua pihak,” terangnya.
Lani juga menjelaskan, di tahun 2022 berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang angka kemiskinan mengalami Terjadi penurunan dari 9,56 persen menjadi 8,9 persen.
Adapun kemiskinan ekstrem 2,55 persen menjadi 1,5 persen. Sedangkan angka stunting berdasarkan aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) dari 14,6 persen menjadi 10,3 persen.
"Saya imbau kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja dalam pelayanan publik, untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin, supaya program Pemerintah berjalan lancar terutama pelayanan masyarakat, tanpa adanya keluhan," tukasnya.