SOLO, AYOSEMARANG.COM — Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bersama Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak beserta Dandim 0735/Ska Letkol Inf Devy Kristiono melakukan peninjuan dan memastikan kesiapan gereja laksanakan ibadah Natal pada Kamis 16 Desember 2021.
Forkopimda memastikan pelaksanaan standar operasional prosedur (SOP) protokol kesehatan di Gereja Santo Paulus Kleco, lalu Gereja Santo Petrus Purwosari, dan Gereja Baptis Indonesia (GBI) Penumping Laweyan.
Di gereja-gereja tersebut, Gibran beserta Forkopimda lain mengecek penerapan protokol kesehatan seperti penataan tempat duduk jemaat, adanya tempat cuci tangan, dan pengaturan jemaat yang masuk gereja.
Baca Juga: Jadwal Donor Darah PMI Kota Semarang Jumat 17 Desember 2021
Gibran mengungkapkan, pihaknya akan menyiapkan scan barcode Aplikasi Peduli Lindungi untuk gereja yang saat ini belum punya.
Dari hasil pengecekan di Gereja Santo Paulus Kleco, dia menyebut penerapan SOP sudah sangat ketat meski belum memiliki scan barcode.
"Yang jelas SOP di Gereja Santo Paulus ini sudah sangat ketat sekali. Tadi saya lihat pengaturan kursinya juga sudah ada tandanya, disiapkan juga ruang kesehatan," ungkapnya.
Selain itu, pihak gereja juga memberi fasilitas fasilitas live streaming bagi jemaat yang tidak memungkinkan untuk ikut ibadah secara langsung.
Baca Juga: Anaknya Bisa Sepedaan Bareng Gubernur Ganjar, Tugiyo Terharu: Seperti Ketiban Emas Segunung
"Untuk jemaah yang mungkin tidak enak badan, jadi tidak perlu memaksakan diri untuk datang. Nanti mengikuti ekaristi dari rumah," jelasnya.
Terkait pengamanan, Gibran menyebut ada dukungan dari Kodim 0735/Ska dan Polresta Solo untuk memastikan pada hari H pelaksanaan misa Natal berjalan aman.
Sementara itu, Romo Kepala Gereja Santo Paulus Kleco, Emmanuel Nuwa menyampaikan, meskipun belum dipasangi barcode Peduli Lindungi pihaknya sudah menyipkan semacam 'tiket' masuk.
Baca Juga: Setelah Gowes 250 KM Cilacap - Semarang, Siswa SMP ini Ketemu Ganjar Pranowo
"Jadi ada kartu misa. Kartu sudah dibagikan, kalau tanpa kartu tidak diizinkan ikut misa ekaristi, jemaat wajib membawa kartu misa," ungkapnya.
Menurutnya, kartu misa itu digunakan untuk memastikan keamanan dan penerapan protokol kesehatan terkait kuota jemaat di gereja tersebut.