SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Berikut ini artikel mengenai Covid-19 yang menyebabkan Amerika Serikat atau AS yang mengalami pandemi gangguan kesehatan mental.
Kondisi Amerika Serikat atau AS yang mengalami pandemi gangguan kesehatan mental tersebut terlihat dari meningkatnya permintaan terapi pada tenaga profesional kesehatan mental selama Covid-19 mewabah.
Bahkan, jumlah klien yang mencari terapi gangguan kesehatan mental di Amerika Serikat atau AS dari waktu sebelum pandemi. Beberapa terapis bahkan memiliki daftar tunggu hingga tiga bulan untuk janji baru.
Baca Juga: Waduh! 39 Orang Terdeteksi Kontak Erat dengan Warga Terpapar Omicron di Jakarta
"Orang-orang harus menghadapi gempa susulan secara emosional dan mental akibat apa yang telah terjadi," kata Jacent Wamala, terapis pernikahan dan keluarga di Las Vegas, melansir suara.com, Minggu 19 Desember 2021, dari Fox News.
Hampir 75 % profesional yang mengikuti survei Times mengatakan bahwa mereka menghabiskan banyak waktu untuk membantu klien dengan masalah keluarga dan hubungan.
Menurut para terapis, beberapa orang merasa mengalami ganguan mental.
Seperti terisolasi dan terpisah, atau mulai merasakan perbedaan dengan pasangannya.
"Rasanya seperti lebih banyak pasangan berada di ambang perpisahan atau perceraian," kata Chris Davis, terapis pernikahan dan keluarga di Louisville, Ky.
Beberapa temuan disebutkan bahwa sejumlah pasangan merasa perpisahan dipicu karena perbedaan dalam gaya pengasuhan, komunikasi, pembagian tugas rumah tangga, dan kebiasaan belanja.
Baca Juga: LDII Usung Semangat Silaturahmi Menuju Tahun Toleransi di Tahun 2022
Tetapi, yang dinilai paling memprihatinkan adalah temuan bahwa masalah kesehatan pada anak juga meningkat.
Kondisi itu sebenarnya telah diperingatkan oleh Ahli Bedah AS Vivek Murthy sejak awal Desember lalu.
Menurut psikolog klinis di Berkeley, California, Pooja Sharma, kemungkinan perlu beberapa tahun hingga kondisi kesehatan mental terasa nomral bagi anak-anak.