WADAS, AYOSEMARANG.COM -- Ratusan aparat kepolisian kembali memasuki Desa Wadas Kabupaten Purworejo.
Mereka melakukan pengepungan dan penangkapan terhadap warga Desa Wadas yang menolak rencana proyek tambang andesit material pembangunan Bendungan Bener Purworejo.
"Malam harinya, terjadi pemadaman listrik di Desa Wadas. Sementara desa-desa lainnya tetap menyala," ujar perwakilan Gerakan Pecinta Alam Desa Wadas (GEMPA DEWA ) Insin Sutrisno saat dikonfirmasi, dikutip dari Suara.com, 9 Februari 2022.
Baca Juga: Polisi Kepung Desa Wadas, Begini Penjelasan Menurut Aktivis
Menurut Insin, salah satu warga Wadas bersama istrinya yang kebetulan akan ke Kota Purworejo, menyempatkan diri untuk melihat kondisi di sekitar Polsek sambil sarapan. Tanpa sebab, didatangi beberapa orang polisi sekitar pukul 07.00 WIB, Selasa 8 Februari 2022.
Kemudian beberapa orang polisi tersebut membawa warga ini ke Polsek Bener. Sementara, istrinya langsung melarikan diri dan kembali ke Wadas.
"Sampai saat ini, satu warga tersebut masih belum diketahui kabar dan keberadaannya," lanjutnya.
Memasuki pukul 08.00 WIB, ribuan polisi bersenjata lengkap melakukan apel di Lapangan Kaliboto. Satu jam berselang, tim pengukur dari Kantor Pertanahan Purworejo mulai memasuki Desa Wadas.
Baca Juga: Polisi Kepung Desa Wadas, Begini Penjelasan Menurut Aktivis
"Pukul 09.30 WIB, akses masuk ke Desa Wadas di sekitar polsek Bener sudah dipadati polisi," sambungnya.
Insin menambahkan, pada pukul 10.00 WIB, beberapa mobil polisi memasuki Wadas dan mencopoti poster-poster yang berisikan penolakan terhadap penambangan di Desa Wadas.
Kemudian, pada pukul 10.48 WIB, ribuan aparat kepolisian berhasil memasuki Desa Wadas menggunakan motor, mobil, dan jalan kaki.
"Pukul 12.00 WIB, aparat kepolisian mengepung dan menangkap warga yang sedang mujahaddah di masjid," beber dia.
Sementara itu, lanjut Insin, proses pengukuran yang dilakukan di hutan tetap berjalan.