SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Sebagian umat Kristen Ortodoks di Ukraina merayakan Paskah dalam bayang perang yang sudah tiga bulan terjadi di negara tersebut.
Sejak invasi Rusia, banyak gereja yang hancur
terutama di ibu kota Kyiv, dan kawasan Mariupol.
Warga Ukraina di daerah garda terdepan serangan Rusia merayakan Paskah pada fajar hari Minggu waktu setempat, atau Senin 25 April 2022 waktu Indonesia.
Baca Juga: Masih Mencekam, Warga Lviv Ukraina Pilih Tak Rayakan Paskah
Mereka tak bisa berdoa di gereja semalaman lantaran diberlakukan jam malam selama perang.
Dengan perpecahan gereja Ortodoks oleh ketegangan antara Rusia dan Ukraina, beberapa jamaah berharap hari suci itu dapat menginspirasi gerakan perdamaian.
Menyadur NPR, di salah satu gereja Katedral St Volodymyr di Kyiv, masyarakat Ukraina mengelilingi halaman gereja untuk mendapatkan pemberkatan.
Terlihat juga prajurit yang bertugas menjaga pertahanan Ukraina mengenakan helemnya sebagai tempat kue tradisional untuk mendapatkan pemberkatan.
Baca Juga: Invasi Rusia Sebabkan Ukraina Rugi 550 Miliar Dolar AS
Meski diberlakukan jam malam, namun penduduk desa yang bersinggungan langsung dengan perang nekat melanggar jam malam demi merayakan Paskah.
"Kami akan merayakan Paskah apa pun yang terjadi, tidak peduli banyak kengerian," kata Kateryna Lazarenko (68), di desa utara Ivanivka di luar Chernihiv, di mana tank-tank Rusia yang hancur masih berserakan di jalan.
Wali Kota Lviv, Andriy Sadovyi sebelumnya meminta kepada warganya mematuhi jam malam, dan merayakan Paskan pagi hari usai mata hari terbit. Hal senada juga sempat dilontarkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Andriy memposting kebersamaannya bersama beberapa warga untuk merayakan Paskah di kediamannya. Meski dilanda perang, ia memastikan
warganya tetap bersuka cita merayakan Paskah.
Baca Juga: Dokter dan Perawat di Ukraina Menikah di Bawah Reruntuhan Perang