SEMARANG, AYOSEMARANG.COM-- Malam Satu Suro atau 1 Suro terkenal dengan mitos-mitosnya.
Bagi masyarakat Jawa, Malam Satu Suro memiliki mitos tertentu. Tak sedikit yang berkaitan dengan hal-hal mistis.
Bahkan, mitos-mitos Malam Satu Suro masih dipercaya hingga saat ini.
Baca Juga: Bacaan Latin Doa Akhir Tahun dan Doa Awal Tahun 1 Muharram 1444 H Beserta Artinya
Lalu, ada apa dengan Malam Satu Suro? Kenapa dianggap malam yang keramat dan memiliki banyak pantangan?
Satu Suro, adalah sebagai awal bulan pertama Tahun Baru Jawa, bertepatan dengan 1 Muharam.
Mengutip dari laman Kemendikbud, satu Suro pertama kali diterbitkan oleh Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo 1940 tahun yang lalu, mengacu penanggalan Hijriyah (Islam).
Baca Juga: 10 Keutamaan Baca Sholawat Nabi Jelang Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H
Di sejumlah daerah di Pulau Jawa, Masyarakat Jawa masih menjalaninya dengan laku atau lampah bathin dan prihatin.
Satu suro biasanya diperingati pada malam hari setelah magrib pada hari sebelum tanggal satu biasanya disebut malam satu suro, hal ini karena pergantian hari Jawa dimulai pada saat matahari terbenam dari hari sebelumnya, bukan pada tengah malam.
Satu Suro memiliki banyak pandangan dalam masyarakat Jawa, hari ini dianggap keramat terlebih bila jatuh pada Jumat Legi.
Baca Juga: Fakta Menarik Tahun Baru Islam 1 Muharram
Untuk sebagian masyarakat pada Malam Satu Suro dilarang untuk ke mana-mana kecuali untuk berdoa ataupun melakukan ibadah lain.
Malam Satu Suro yang sangat lekat dengan budaya Jawa, biasanya terdapat ritual tradisi iring-iringan rombongan masyarakat atau kirab.