JAKARTA, AYOSEMARANG.COM -- Pemerintah siap menggelontorkan dana sebesar Rp2,17 triliun untuk memberikan bantuan sosial (bansos) segmen secara spesifik, salah satunya tukang ojek.
Pemberian bansos tersebut menyesar tukang ojek, sapir angkot, nelayan, dan kelompok yang rentan lainnya yang terdampak kenaikkan sejumlah harga belakangan ini.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata mengatakan, bentuk bansos diserahkan langsung kepada Pemda agar bisa menyesuaikan dengan kebutuhannya.
Baca Juga: Pemerintah Luncurkan Bansos Ojek, Mulai Dibagikan Minggu Ini
"Digunakan untuk membantu orang-orang menghadapi masalah harga ini (kenaikan harga-harga) untuk pengemudi angkutan, ojek itu termasuk nelayan untuk men-support mereka," ujar Isa di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin 29 Agustus 2022.
Menurut Isa, sumber dana Pemda berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) masing-masing sebesar 2 persen.
"Masing-masing Pemda akan memberikan nama, desainnya masing-masing Pemda. Yang jelas diminta untuk mensuport kelompok yang terdampak dengan kenaikan-kenaikan harga," lanjutnya.
Baca Juga: BSU 2022 Disalurkan ke Rekening, Cek Link Kemnaker Daftar Rekening Penyalur
Program bansos tukang ojek, sopir angkot, nelayan, dan kelompok yang rentan lainnya bisa diberikan berupa bantuan langsung tunai (BLT).
"Bisa berupa bantuan pengemudi ojek. Ini tiap pengemudi membiayai dirinya sendiri. Makan siangnya beli sendiri dan yang naik kan harga pangan" sambung Isa
Dikutip dari VOI, Selasa 30 Agustus 2022, pengumuman soal pemberian bansos telah disampaikan terlebih dahulu oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pada Senin pagi.\
Baca Juga: Skenario Harga BBM Naik Bulan Depan, Ini Harga Terbaru Pertalite Per Liter
Bahwa bansos ini juga disalurkan seiring dengan hampir pastinya pemerintah akan menaikkan harga BBM bersubsidi Pertalite dan Solar.
"Diharapkan bisa mengurangi tentu tekanan kepada masyarakat dan bahkan mengurangi kemiskinan sehingga kita bisa memberikan dukungan kepada masyarakat yang memang dalam hari-hari ini dihadapkan pada tekanan terhadap kenaikan harga," ujar Sri Mulyani.