3. Erno Rubik kesulitan menyelesaikan mainan ciptaannya sendiri.
Butuh waktu sebulan untuk Erno Rubik menyelesaikan semua warna pada masing-masing sisi rubik. Saat menciptakan rubik, ia sama sekali tidak memikirkan apakah ia bisa menyelesaikan permainannya namun ia memikirkan metode untuk menyelesaikan warnanya.
4. Kurang dari 6 persen populasi dunia yang bisa menyelesaikan rubik
Meskipun rubik cukup populer, namun hanya sedikit yang bisa menyelesaikannya. Tidak heran jika Erno Rubik pun juga kesulitan. Bahkan matematikawan pun mengatakan bahwa menyelesaikan rubik dengan cara matematika sangatlah sulit.
Baca Juga: 4 Fakta Unik Tes Kepribadian MBTI yang Mungkin Kalian Tidak Mau Dengar
5. Meningkatkan kecerdasan visual spasial
Rubik seharusnya merupakan model objek tiga dimensi sehingga dapat mengarahkan otak untuk berpikir tentang struktur, transformasi, keterampilan koordinasi, dan persepsi. Kecerdasan spasial bukan hanya tentang 'visual' atau segala sesuatu yang berhubungan dengan visual, seperti keterampilan mendefinisikan objek, tetapi kemampuan menganalisis di luar gambar.
6. Meningkatkan kesabaran
Bermain rubik memang cukup menguras emosi. Sekali salah putar saja dapat membuat semua sisi berantakan sehingga harus mengulang dari awal lagi. Saat satu warna sudah selesai dan ingin menyelesaikan warna lain, warna yang sudah selesai di awal malah berantakan. Itulah sebabnya kita harus sabar saat memainkannya.
Baca Juga: 4 Fakta Unik Arsitektur Ikonik Masjid Agung Jawa Tengah, Nomor 2 Nggak Nyangka!
7. Memberikan pelajaran hidup
Bermain rubik menuntut kita untuk hati-hati tiap kali akan memutar sisinya, karena satu kesalahan kecil dapat menghancurkan semuanya. Sama halnya dalam hidup, kita harus sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan. Kesalahan kecil yang kita lakukan sekarang mungkin akan memberi pengaruh besar di masa depan,.
Menarik, bukan? Itulah fakta menarik kubus ajaib rubik. Apakah kalian juga termasuk 6 persen orang yang bisa menyelesaikan rubik? (Irda Puspita Dewi)