BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Pembangunan gedung Islamic Center Batang tahap pertama yang digadang dagang menjadi pusat dakwa masyarkat Kabupaten Batang terancam tidak selesai di tahun 2021.
Pembangunan gedung Islamic Center Batang yang menghabiskan uang APBD sebasar Rp11,9 miliar itu dikerjakan CV Putra Mandiri dari Semarang.
Berdasarkan data yang dihimpun Ayosemarang.com presentase awal keterlambatan lebih dari 7 persen. Namun keterlambatan pembangunan gedung Islamic Center Batang saat ini mencapai minus 13 persen.
Baca Juga: Tim Ahli Psikologi Pemprov Jateng, Damping Korban Pedofilia di Kabupaten Batang.
Ketua Holaqoh Kebangsaan Batang, Gus Sulthon, berharap pihak kontraktor betul - betul konsekuen dengan penawaranya dan mengerahkan segala kemampuanya mengejar progres.
"Ini waktu tinggal dua pekan lho. Maka saya harap kontraktor konsekuen dengan penawaranya," kata Gus Sulthon, saat dihubungi melalui teleponya, Rabu 8 Desember 2021.
Tidak hanya itu, ia pun meminta kosultan pengawas dan pimpinan proyek juga harus telaten mengingatkan kontraktor.
"Kalau perlu ya agak dipecut sedikit biar kontraktor lari kencang mengejar progres ketertinggalanya. Tahap finising itu lebih rumit, makan tenaga dan waktu tapi prosentasi progresnya kecil."kata Gus Sulthon.
Mantan Wakil Ketua DPRD itu juga mengatakan, kontraktor jangan beralasan karena cuaca hujan. Karena sudah mengetahui kalau bulan November hingga Desember itu sudah masuk musim hujan, sehingga harus diperhitungkan.
"Seharusnya sudah tahu musim hujan, yo disiasati pakai tenda. Kalau bisa harus menambah tenga kerja juga," jelasnya.
Baca Juga: Hendak Buang Air Kecil, Anak 6 Tahun di Batang Mergang Nyawa Tercebur Sumur
Sementara itu, Candra, Manajer Proyek CV Putra Mandiri mengatakan bahwa keterlambatan itu karena cuaca yang sering turun hujan.
"Kendala keterlambatan paling parah itu hujan, sama tenaga lokal. Pekerja kita paling banyak gunakan tenaga lokal, mereka setelah jam 12 istirahat. Misalkan hujan bablas pulang ke rumah tidak kerja lagi. Mereka juga tidak mau pada lembur," kata Candra.
Ia pun berkeyakinan mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan perjanjian kontrak dengan stategi mendatangkan tenaga baru dari luar, untuk mengejar ketertinggalan di semua area.