Indonesia Akan Tambah 1.000 Pasukan Penjaga Perdamaian PBB

photo author
- Kamis, 9 Desember 2021 | 17:14 WIB
Indonesia akan menambah pasukan penjaga perdamaian PBB. (Tangkapan Layar Instagram @peacekeepers_tni)
Indonesia akan menambah pasukan penjaga perdamaian PBB. (Tangkapan Layar Instagram @peacekeepers_tni)

JAKARTA, AYOSEMARANG.COM – Indonesia konsisten selalu mengirimkan pasukan perdamaian (peacekeepers) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Wujud konsisten Indonesia dalam mengirimkan pasukan perdamaian itu, Indonesia menyampaikan komitmen penambahan sekitar 1.000 personel dan penguatan kapasitas penjaga perdamaian PBB.

Komitmen ini merupakan bagian dari kontribusi Indonesia guna mendukung penguatan Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB.

Baca Juga: FK Unika Siapkan Mahasiswa dengan Kemampuan Sosial Humanistik

Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno LP Marsudi dalam pertemuan virtual 4th UN Peacekeeping Ministerial (UNPM) dengan tema “Partnership in Training and Capacity Building” yang dikutip dari keterangan resmi Kamis 9 November 2021..

“Komitmen memajukan pelatihan dan peningkatan kapasitas para peacekeepers mutlak diperlukan guna mendukung mandat Misi dan memastikan keselamatan mereka,” ujar Retno.

Secara khusus, Menlu RI menyampaikan bahwa pelatihan dan peningkatan kapasitas diperlukan untuk mendukung peacekeepers yang seringkali bertugas di situasi yang berbahaya. Untuk itu, ia menekankan dua hal penting yang perlu dilakukan untuk mendukung pelatihan dan peningkatan kapasitas para penjaga perdamaian tersebut.

 Baca Juga: LIGA 2: PSIM Resmi Melepas Jordyno Putra Dewa

Pertama, pelatihan dan peningkatan kapasitas harus sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

“Di masa pandemi seperti saat ini, peacekeepers kita mendapat tugas tambahan. Mereka harus dapat mendukung negara tempat Misi untuk penanganan pandemi. Di sinilah pengetahuan mengenai kesehatan komunitas menjadi hal yang penting,” ujarnya.

Kedua, Menlu menekankan pentingnya investasi seluruh negara bagi kemitraan yang inovatif. Triangular Partnership Project (TPP) yang akan berlangsung di Indonesia pada tahun 2022 merupakan salah satu wujud sumbangsih Indonesia dalam mendukung inovasi kemitraan.

Baca Juga: Lantik 207 Perwira Setukpa Angkatan ke-25 di Lanud Adi Soemarmo, KSAU: Perwira TNI AU Harus Berpikir Kritis

“Penguatan kemitraan yang inovatif ini juga perlu dilakukan untuk meningkatkan kapasitas peacekeepers perempuan, khususnya dalam perlindungan warga sipil,” tutup Retno.

UNPM merupakan pertemuan internasional terbesar yang membahas berbagai isu Misi Perdamaian PBB. Pertemuan ini didahului dengan empat pertemuan persiapan. Indonesia merupakan salah satu negara yang memimpin pertemuan pendahuluan yang mengambil tema “Partnership, Training, and Capacity Building”.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iswara Bagus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X