DEMAK, AYOSEMARANG.COM - Tarian Blarak atau daun kelapa merupakan tarian yang menunjukkan cara bermain anak di zaman dulu.
Lewat Tarian Blarak, membuat anak-anak bermain riang dan bergerak di luar rumah secara energik.
Seniman Pembimbing SDN 2 Bintoro dalam program GSMS, Ardhia Pramesty Ajeng Kirani mengatakan, Tarian Blarak juga ditampilkan sejumlah siswa SDN 2 Bintoro yang ikut serta dalam penampilan pembelajaran Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) belum lama ini.
"Permainan Tarian Blarak ini dilihat dari latar belakangnya kan merupakan alat pergaulan, menghilangkan rasa malu, serta mendatangkan rasa senang dengan gerakan yang energik," ujarnya dalam keterangan yang didapat, Minggu 12 Desember 2021.
Ardhia menuturkan, Tarian Blarak diciptakan mengingat kondisi di zaman modern yang sudah mulai melupakan permainan anak tradisional.
Melalui karya Tarian Blarak tersebut, Ardhia ingin menyampaikan pesan agar masyarakat hendaknya mengingat permainan-permainan zaman dahulu khususnya untuk anak-anak.
"Saya ingin mengajak masyarakat untuk tetap menjaga dan melestarikan seni yang sudah dimiliki di daerah kita," tegasnya.
Baca Juga: 100 Pendidik Ikuti Bimtek PAUD di Demak
Ia menuturkan, asal mula ide tarian ini muncul menurutnya berasal dari empat tahun yang lalu ketika melihat karya seorang seniman.
Kemudian, dalam jangka waktu satu tahun Ardhia menciptakan koreografi untuk karya tersebut.
"Saya sangat ingin mengajarkan anak-anak permainan tradisional melalui sebuah tarian, supaya anak-anak zaman sekarang tetap mengingat permainan tradisional / zaman dahulu," imbuhnya.
Jika pada GSMS yang mendatang Ardhia mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi kembali, ia mengatakan akan kembali berkarya dengan menghidupkan seni yang ada di daerah.
"Agar lebih terekspose seni-seni lainnya yang saat ini belum banyak diketahui oleh masyarakat," imbuhnya.