SEMARANG, AYOSEMARANG.COM-- Perayaan Imlek memang tak bisa dilepaskan dengan hadirnya dodol keranjang.
Bagi masyarakat Tionghoa, dodol keranjang merupakan jajanan wajib saat Imlek, utamanya pada saat prosesi sembahyang kepada Tuhan.
Teksturnya yang lengket dan rasanya yang legit, menjadikan dodol keranjang menjadi jajanan khas Imlek yang memiliki makna untuk mempererat tali silaturahmi, baik kepada saudara maupun tetangga.
Baca Juga: Aneka Pilihan Link Twibbon Tahun Baru Imlek 2022 Paling Trending, Tinggal Klik!
Hal itu juga dibenarkan oleh salah satu perajin dodol keranjang di Kota Tegal, Mindayani Wirjono (81) sekaligus salah satu umat Tionghoa di Kota Tegal.
"Iya ini (dodol keranjang) wajib saat Imlek, khususnya pas sembahyang kepada Tuhan," katanya belum lama ini.
Menurutnya, dodol keranjang memiliki makna mempererat tali silaturahmi kepada saudara maupun tetangga.
Baca Juga: Arti Kata Gong Xi Fa Cai yang Benar, Ternyata Artinya Bukan Selamat Tahun Baru Imlek
"Dodol keranjang kan dibuat dari ketan dan gula. Ketan sifatnya lengket dan gula sifatnya manis. Saat kita bagikan kepada mereka, hubungan kita semakin lengket dan manis," jelasnya.
Sementara, dodol keranjang biasanya dibagikan kepada saudara dan tetangga sebelum malam Tahun Baru Imlek.
"Kalau istilah orang Jawa ada unggah-unggahan dan udun-udunan. Tujuanya untuk mempererat hubungan sesama manusia," terangnya.
Baca Juga: Mengintip Kesibukan Pembuat Dodol Keranjang di Tegal, Jajanan Wajib Perayaan Imlek
Selain itu, dodol keranjang juga wajib disajikan saat sembahyang kepada Tuhan.
"Itu wajib kita sajikan, karena sebagai bentuk rasa syukur dan terimakasih kepada Tuhan," ucapnya.
