Susuri Pegunungan, Mensos Saksikan Pembangunan Rumah Suku Baduy

photo author
- Sabtu, 22 Januari 2022 | 08:35 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi kampung Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. (Dok Kemensos)
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi kampung Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. (Dok Kemensos)

LEBAK, AYOSEMARANG.COM – Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi kampung Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Kunjungan Mensos itu untuk mengetahui dari dekat proses pembangunan rumah bantuan Kemensos.

Mensos menyaksikan langsung aktivitas warga suku Baduy yang  sedang membangun rumah dengan dana bantuan Kemensos. Bantuan pembangunan rumah diberikan pasca insiden kebakaran yang melanda pemukiman mereka bulan Oktober 2021 lalu.

"Bagaimana ada kendala? Berapa lama dibutuhkan waktu untuk membangun rumah seperti ini?" tanya Mensos.

Dari Mursid, tokoh Baduy dalam, Mensos mendapatkan penjelasan untuk aktivitas pembangunan rumah diatur berdasarkan waktu tertentu tidak bisa setiap saat. Saat ini proses pembangunan sudah meliputi 18 unit rumah.

Baca Juga: Chord Gitar Lagu Dia dari Anji, Cocok Dinyanyikan Bersama Teman

Untuk keperluan tersebut, total Kemensos mengucurkan bantuan sebesar Rp1.001.000.000.

Rincian bantuan untuk pembangunan  24 rumah (@ Rp35 juta) senilai Rp840 juta. Bantuan jaminan hidup selama 3 bulan x 500 ribu total sebesar Rp36 juta dan bantuan stimulan perekonomian Rp25 juta x 5 kelompok sebesar Rp125 juta.

Sebagai bentuk kehormatan, Mensos menerima pengalungan tenun karya warga Baduy. Dalam kesempatan tersebut, Mensos berbincang tentang berbagai hal dengan para tokoh Baduy. Misalnya sejauh mana adat mengizinkan peternakan ayam, lele, dan pengembangan life skill seperti menjahit.

"Kalau beternak ayam atau ikan lele boleh ngga?" kata Mensos.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Sabtu 22 Januari 2022: Rencana Aldebaran Gagal Total, Om Irvan Sudah Menang?

Kepala Desa Kanekes Jaro Saija menyatakan bahwa hal tersebut tidak dibenarkan dalam aturan adat. Bisa saja warga setempat menerima bantuan hewan ternak namun untuk dibiarkan hidup bebas, tidak bisa dipelihara dalam sistem peternakan.

Mensos juga bertanya kemungkinan diberikan bantuan keterampilan menjahit bagi kaum ibu suku Baduy. Kembali Jaro kembali menyatakan, bisa saja dilakukan namun tidak bisa menempati lokasi dimana mereka tinggal.

"Bisa menjahit tapi tidak di sini Bu. Bisa di bawah Bu (di Saung Kreatif Baduy, lokasi untuk umum di bawah/sisi luar kampung Baduy)," kata Jaro.

"Oh bisa ya. Kalau gitu nanti saya akan  taruh mesin jahit di bawah ya. Ibu-ibu di sini bisa belajar menjahit," kata Mensos. Selanjutnya ia lebih banyak mendengarkan aspirasi dan pendapat dari warga Baduy.

Baca Juga: Perlu Diketahui, Ini Tarif Parkir di Kota Semarang Sesuai Peraturan Wali Kota

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iswara Bagus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X