Menantu Luhut Jabat Pangkostrad, Ini Komentar Politikus PDIP Effendi Simbolon

photo author
- Senin, 24 Januari 2022 | 10:50 WIB
Profil Letjen Maruli Simanjuntak, menantu Menko Marves yang resmi menjabat sebagai Pangkostrad (Tangkapan Layar)
Profil Letjen Maruli Simanjuntak, menantu Menko Marves yang resmi menjabat sebagai Pangkostrad (Tangkapan Layar)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang menjaga Presiden Joko Widodo (Jokowi) Mayjen Maruli Simanjuntak diangkat Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjadi Pangkostrad.

Diketahui, Mayjen Maruli Simanjuntak adalah menantu dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Penunjukkan Mayjen Maruli Simanjuntak menjadi Pangkostrad menimbulkan komentar di kalangan politisi, salah satunya dari politisi PDI Perjuangan Effendi Simbolon.

Baca Juga: Produk Perawatan Kulit Makin Eksis, Derma 9 Buka Bisnis Skin Care di Kota Semarang

Effendi Simbolon menyinggung hanya orang yang dekat Presiden Jokowi saja yang dipilih menduduki posisi strategis di TNI.

“Secara objektif dan subjektif pasti itu menjadi pertimbangan Panglima dan KSAD dan panglima tertinggi presiden. Kita so far percayakan itu suatu keputusan yang tepat tetapi jangan kemudian ini tidak mendengar, melihat, bahwa ini mempengaruhi juga psikologis dari prajurit sendiri, perwira sendiri, mereka-mereka itu kan pasti punya rasa juga,” kata Effendi, dikutip dari Suara.com, Senin 24 Januari 2022.

Baca Juga: Omicron Sudah Masuk Semarang, Ratusan Personel Polda Jateng Jalani Swab Test

“Apa iya hanya mereka-mereka saja yang punya kesempatan? Apa iya karena mereka yang dekat melayani presiden saja yang punya kesempatan? Apa kami kalau tidak kenal presiden tidak punya kesempatan. Itu harus juga dibangun untuk menampung aspirasi yang berkembang walaupun kita tahu Jendral Dudung itu kedekatannya belum lama. Tapi oleh karena hal yang oleh presiden dilihat memang dibutuhkan, maka beliau dipilih menjadi Pangkostrad kemudian diangkat sebagai KSAD,” lanjutnya.

Effendi berharap ke depan TNI bisa mengedepankan manajemen meritokrasi dalam memilih prajurit yang akan ditempatkan pada jabatan strategis. Sehingga jiwa korsa yang sehat tetap dapat terbangun di tubuh TNI.

“Memang tidak semua (dekat dengan presiden) tapi lebih baik lah TNI harus menjadikan masukan untuk lebih mengedepankan menajemen yang berbasis meritokrasi. Siapapun dia sepanjang hasil rekamnya bagus ya go a head. Mereka adalah para prajurit pejuang yang punya kepastian, pengabdian dan loyalitas yang prima agar terbangun korsa itu yang sehat,” ujarnya.

Baca Juga: Daftar HP Xiaomi Rp2 Jutaan Terbaik 2022, Spek Dewa Desain Keren

Menurut politikus PDIP ini, jika yang ditunjuk mengisi jabatan strategis hanya orang tertentu saja maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi kerusakan moral atau demoralisasi di TNI. Dia berharap hal tersebut bisa menjadi perhatian.

“Kalau orangnya itu-itu aja itu kan pasti terjadi demoralisasi. Nah ini kan akan mengganggu keberlangsumgan TNI itu sendiri. Jadi itu juga harus jadi perhatian kita semua, perhatian presiden khususnya di TNI ya."

Baca Juga: UPDATE TERBARU Kode Redeem ML 24 Januari 2022, Banyak Bonus Diamaond dan Skin

"Bagaimana pun kita tahu lah suara hati mereka-mereka yang satu angkatan apalagi yang lintas angkatan. Mereka harus harmoni, kita terbuka aja lah siapapun pasti ingin jenderal lah, siapa sih nggak ingin jenderal dan menjabat juga jabatan-jabatan strategis,” imbuhnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iswara Bagus

Sumber: Suara.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X