Perayaan Isra Miraj 2022, Menag: Keberagaman Harus Tetap Dijaga

photo author
- Senin, 28 Februari 2022 | 23:30 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat pidato dalam perayaan Isra Miraj. (Dok Kemenag)
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat pidato dalam perayaan Isra Miraj. (Dok Kemenag)

JAKARTA, AYOSEMARANG.COM — Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan pentingnya sejarah kebudayaan Islam.

Peringatan Isra Miraj adalah bagian penting sejarah budaya Islam dimana peristiwa agung itu menjadi awal disyariatkannya ibadah salat lima waktu sebagai tiang agama. 

Hal itu dikatakan Menag saat peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW Tingkat Kenegaraan Tahun 2022M/1443H yang digelar secara daring dan luring dari Auditorium HM Rasjidi Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin 28 Februari 2022 malam. 

Baca Juga: Hasil Liga 1: Dramatis, Persebaya Surabaya Taklukan Madura United di Menit Akhir, Skor Akhir 2-1

“Ibadah salat memiliki makna bahwa nilai-nilai ketuhanan harus diseimbangkan dengan nilai kemanusiaan,” ujar Menag. 

Menurut Menag, kedua nilai itu harus tetap menyatu dan terekam dalam sikap dan perilaku masyarakat Indonesia. Keduanya merupakan perekat bangsa di tengah kompleksitas perbedaan yang tak semua bangsa mampu melewatinya dengan baik. 

“Sebagai bangsa besar, kerukunan dan harmoni dalam keberagaman harus tetap dijaga. Indonesia dikaruniai tidak hanya kekayaan alam, namun juga kekayaan budi pekerti, sehingga menjadikan bangsa Indonesia sebagai salah satu magnet dunia dalam mengelola dengan baik antara negara dan agama,” ujarnya. 

Baca Juga: Ponsel hingga Laptop Terbaru Samsung akan Dipamerkan di MWC 2022

Menag menjelaskan dalam sejarah Islam, Indonesia sangat erat menjalin hubungan antara agama dan negara. Begitu pula, ajaran Islam telah melebur dalam berbagai aspek kebudayaan dan nilai-nilai kehidupan masyarakat. 

“Sungguh sangat mengagumkan, dari Sabang hingga Merauke kita dapat menyaksikan cara berislam yang begitu indah bersanding dengan budaya bangsa, kita juga dapat merasakan nilai-nilai persaudaraan kebangsaan hingga kini masih terjaga dengan baik,” papar menag 

Pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu mengungkapkan, nilai spiritualisme dan humanisme itulah yang dijadikan dasar terwujudnya Islam rahmatan lil’alamin. 

Baca Juga: Link Streaming dan Sinopsis My Dress-Up Darling Sub Indo

“Maka peringatan Isra Mikraj tingkat kenegaraan tahun ini tentu memberi arti besar bagi bangsa Indonesia. Spirit Isra’ Mi’raj tak sebatas catatan sejarah, namun bisa kita jadikan sebagai renungan dan motivasi diri untuk terus tumbuh dengan meningkatnya kohesi sosial. Mari kita menjadi bagian bangsa Indonesia yang concern mencari titik temu daripada melebarkan perbedaan,” tegasnya. 

“Berbeda itu niscaya, namun tak berarti harus saling menjatuhkan. Sebuah bangunan yang indah lahir dari berbagai peran para pekerja yang berbeda-beda, namun semuanya berjalan dalam satu spirit, yaitu menjadikan bangunan nampak indah dan kokoh. Begitulah perumpamaan untuk dapat kita renungkan bersama,” pungkas Menag.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iswara Bagus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X